Kisah Mandra dan Wasiat Sang Ayah

Hot Profile

Kisah Mandra dan Wasiat Sang Ayah

- detikHot
Selasa, 14 Mei 2013 18:02 WIB
Mandra (herianto/detikhot)
Jakarta - Siapa tak kenal komedian senior Mandra? Sejak era 90-an hingga kini, ia telah membintangi berbagai judul sinetron, termasuk 'Si Doel Anak Sekolahan' yang melambungkan namanya.

Namun siapa menyangka, terjun ke layar kaca ternyata bukan impiannya. Pria kelahiran Jakarta, 2 Mei 1965 itu awalnya bercita-cita menjadi seorang dai.

"Kalau boleh jujur cita-cita saya itu dulu dari kecil mah pengennya malah jadi dai," ungkapnya saat berbincang dengan detikHOT di kediamannya di daerah Cimanggis, Depok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun keinginan Mandra menjadi dai itu berubah seiring waktu. Anak kelima dari tujuh bersaudara itu jatuh cinta pada kesenian Betawi dari orangtuanya R.H Dig. Naih Warna, dan Hj. Manih.

Dikisahkan Mandra, sejak kecil ia sering dibawa ayahnya yang seorang seniman pentas kesenian Topeng Betawi keluar-masuk kampung. "Dari kakek-nenek, orangtua saya profesinya seniman panggung. Saya doyan nggak doyan, cinta nggak cinta, ya setiap ke mana-mana pasti dibawa," kisahnya.

Namun pada akhirnya, Mandra benar-benar jatuh cinta pada kesenian dan budaya Betawi. Apalagi hal itulah yang kemudian membantunya berjuang melawan kerasnya hidup saat ayahnya meninggal dunia.

"Bapak saya meninggal pas saya kelas 2 SMA. Saya nggak bisa sekolah karena nggak ada biaya. Saya mencari uang dengan berkesenian. Harus menghidupi keluarga, bertanggung jawab sama adik saya Omas dan Mastur," paparnya.

Meninggalnya sang ayah yang amat dicintainya itu membuat Mandra makin gigih menekuni seni dan budaya Betawi. Bakatnya pun semakin diasah oleh pamannya, yang juga tokoh seniman Betawi H. Bokir.

Ketekunan, dan kerja keras Mandra pun akhirnya membuahkan hasil. Pada 1975 ia pun merambah ke layar kaca, dan aktif manggung seperti ayahnya dulu.

Nama suami dari Hj. Mila Juwita Sari itu kemudian melambung tinggi lewat sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan', yang disusul dengan sinetron lain seperti 'Mandragade' dan 'Tarzan Betawi'.

"Alhamdulillah, semuanya berkat pertolongan Allah," ujarnya merendah.

Pria yang punya empat anak, dan satu cucu itu juga bersyukur atas didikan ayahnya. Ia masih ingat, dan akan terus menjalankan pesan sosok yang dikaguminya itu. Apa itu?

"Kata beliau, lestarikanlah seni dan budaya. Jangan tinggalkan salat. Itu saja yang saya jadikan pegangan, dan saya jalankan sampai sekarang," tandas Mandra.

(bar/hkm)

Hide Ads