'Joneses': Tabir Rahasia Keluarga Sempurna

'Joneses': Tabir Rahasia Keluarga Sempurna

- detikHot
Rabu, 11 Agu 2010 16:42 WIB
Jakarta - "Young man says "you are what you eat" - eat well. Old man says "you are what you wear" - wear well. You know what you are, you don't give a damn; bursting your belt that is your homemade sham". (Genesis, 'Dancing with the Moonlit  Knight')
 

'Joneses' mempertemukan David Duchovny dan Demi More sebagai pasangan suami istri dengan kehidupan yang sempurna. Mereka perfect, memenuhi American dream tentang sebuah keluarga ideal. Tampan dan cantik, populer, dan hidup modern lengkap dengan peralatan yang canggih.

Alkisah keluarga idaman itu pindah rumah. Sang ayah, Steve Jones (David Duchovny) , istrinya yang cantik, Kate Jones (Demi Moore), serta dua mereka yang masih remaja, Jennifer (Amber Heard) dan Mick (Ben Hollingsworth) langsung membuat terpesona para tetangga dan sejawatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibarat pameo rumput tetangga selalu tampak lebih hijau. Para tetangga pun kepincut tentang bagaimana keluarga Jones bisa hidup rukun dan bahagia. Dan, tentu saja, tetangga terbelalak dengan barang-barang canggil yang mereka punya.

Bagaimana tidak? Steve adalah pakar golf dengan peralatan tercanggih. Kate adalah wanita sempurna dengan berbagai komestik dan alat dapur termodern. Sementara anak-anak mereka langsung populer karena memakai gadget dan games paling tren, bahkan sebelum yang lainnya memakainya.

Namun ternyata keluarga yang tampak sempurna itu menyimpan rahasia besar. Mereka sesungguhnya hanya keluarga palsu. Mereka adalah tim pemasaran dan penjualan. Tujuan mereka adalah menjual barang sebanyak-banyaknya, dengan cara apapun.

Di saat yang lain ingin hidup bagai 'American Dream', keluarga Jones lebih dari itu: mereka menjualnya. Karena itulah, pencitraan sangat penting. Steve dan Kate bermesraan di depan tetamu, walau sesungguhnya mereka bukan pasangan dan Kate menghindari hubungan personal.

Lihatlah cara mereka memasarkan produk dengan halus dan 'main cantik'. Kate, sang ketua, mengadakan pesta, dan mereka pun pamer berbagai pernik, dari makanan hingga dapur, dari WC duduk yang supermodern hingga simulasi golf.

Steve juga ikut golf dan pura-pura masih hijau, sambil menjajakan kaos bermereknya diam-diam. Jen bahkan menggaet om-om untuk berkencan, sambil menggunakan parfum jualan 'ibu'nya.

Dengan modal pura-pura menjadi keluarga ideal, pasangan idaman, mereka perlahan tapi pasti mengajak kenalan dan tetangga untuk mengikuti gaya hidup mereka dengan barang mewah. "Ini bukan sekadar jualan barang, tapi jualan gaya hidup dan perilaku," tegas supervisor mereka.

Tentu saja ada ketegangan di antara mereka. Misalnya antara Kate dengan Steve. Kate, sang bos, ingin Steve, sebagai karyawan dengan prestasi penjualan terendah, untuk terus berjuang, dan ini membuat konflik tersendiri.

Sementara Steve, yang dalam peran sandiwaranya selalu mesra terhadap Kate, agak sebal karena Kate sangat tegas untuk tidak terlibat secara emosional antara mereka.

Joneses merupakan kritik sosial garapan sutradara-penulis skenario Derrick Borte terhadap masyarakat penganut komsumerisme, 'lapar mata' terhadap apa yang dimiliki tetangganya. Dan alangkah dekatnya situasi itu dengan kita.

Jika kita  tertawa dan berkomentar sinis terhadap karakter-karakter di film ini, sepertinya kita juga sedang mengolok-olok diri sendiri.

Durasi 96 menit sepertinya pas untuk mengangkat kritik sosial itu. Sebuah premis yang menarik. Dan, memasangkan Duchovney (masih ingat serial 'X-Files') dengan Moore (Anda termasuk korban Demi More tahun 1990an?) juga sebuah kiat jualan tersendiri.

(iy/iy)

Hide Ads