Para ksatria Jedi itu mengadaptasi konsep New Age dan spiritualisme baru serta dibekali kemampuan paranormal. Misalnya, bisa membunuh seekor kambing hanya dengan menatapnya! Atau mampu menembus dinding.
Jika Anda mendengar premis di atas, apa yang terlintas di pikiran? “Geblek banget kayaknya!”. Dan benar reaksi yang ditulis E!Online: “Gila! Film macam apa ini! Belum pernah lihat yang kayak gini, tapi gue suka!”.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diadaptasi dari sebuah buku dari Jon Ronson, jurnalis Inggris, film ini menyuguhkan sebuah satir yang sinis terhadap perang, baik di Vietnam atau Irak. Sebuah kritikan yang cerdas. Dan fakta bahwa cerita ini berdasarkan dari kisah nyata menambah nilai film ini.
Dikisahkan, Bob Wilton (Ewan McGregor), seorang jurnalis, meliput ke medan perang untuk mengobati luka hatinya yang diselingkuhi istri. Suatu saat, dia bertemu Lyn Cassidy (George Clooney), yang dia kenal sebagai tokoh terkenal mata-mata yang cenayang.
Lyn adalah sosok terbaik dari “New Earth Army”, sebuah pasukan khusus yang dirancang Bill Django (Jeff Bridges) di tahun 1980an. Tujuannya mencegah konflik. Namun Hooper (Kevin Spacey) mengubah gerakan itu, memodifikasi tujuan mulia itu, dan mengambil alih pasukan.
Istilah “Ksatria Jedi” menjadi salah satu sentral dari konsep pasukan ini. Dari term ini, kita tahu bahwa mereka dilatih untuk menjunjung tinggi kebenaran, keadilan, dan nilai-nilai mulia lainnya.
Yang menarik, Ewan yang dilatih menjadi Jedi itu pernah menjadi Obiwan Kenobi, guru Skywalker muda di Star Wars.
Atau, lihatlah Django yang berbusana bak Hippies pecinta perdamaian. Lihat caranya melatih tentara, misalnya wajib menari sesuai hati nurani.
Masalahnya, konfliknya terlalu lemah, dan terlalu berkutat pada kelucuan yang nyinyir tapi tidak pada pengembangan karakter dan manajemen konflik. Tapi adu akting yang menakjubkan akan memanjakan mata penonton. Clooney, Spacey, Bridges, and McGregor bermain apik.
Yang menarik lainnya, kita nyaris tidak melihat peran seorang perempuan yang signifikan di film ini. Kecuali satu dialog yang off-screen, dalam imajinasi, dan tawa di akhir kisah. (yla/yla)