.webp)
Wihara Toasebio dikenal sebagai tempat ibadah yang tak asing lagi di kalangan etnis Tionghoa yang kawasan Petak Sembilan, Jakarta Barat. Tahun ini menjadi momentum berharga bagi wihara yang kini bernama Wihara Dharma Jaya Taosebio yang menginjak usia 272 tahun.
Perayaan bagi bangunan ibadah tertua itu berlangsung akhir pekan lalu dengan dipadati pengunjung. Ada ribuan pengunjung yang menyambangi wihara yang terletak di Jalan Kemenangan III, Kelurahan Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
Dimulai dari sembahyang di altar utama, pemotongan tumpeng, sampai perayaan hari Sejit Y.M. Kongco Cheng Goan Cheng Kun dan Y.M. Kongco Tian Kauw Ciong Kun. Satu hari sebelumnya, digelar baksos pengobatan bagi pengunjung yang hadir dan seminar mengenai sejarah Y.M. Kongco Cheng Goan Cheng Kun dan Wihara Toasebio. Kesenian Gambang Kromong sampai atraksi barongsai turut meramaikan perayaan ulang tahun kali ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wihara Taosebio awalnya bernama Kelenteng Taosebio dengan altar utamanya Y M Kongco Cheng Goan Cheng Kun dan Kongco Tian Kauw Ciong Kun. Berdiri sejak 1751, bangunan bersejarah ini dikelola Yayasan Dharma Jaya Toasebio yang didirikan oleh Ferdinand Kencana Jaya, Husin Buntara Sjarifudin, Husen Buntara Sjarifudin, Agustinawati S.A, Rachman Santosa, Lauw Kiong Hoa, Wong Sem Fie, Harjanto W, SmHk, dan Mujadin Pangestu.
 Wihara Taosebio Foto: Istimewa |
Ketua Pengurus Yayasan Taosebio, Arifin Tanzil mengatakan acara kali ini juga menyediakan santap malam bagi 1.050 pengunjung yang datang.
"Semoga melalui acara ini seluruh pengurus, umat, dan masyarakat di sekitar Wihara bertambah Pheng An, bahagia, dan rukun," ujar Ketua Pengurus Yayasan Toasebio Arifin Tanzil, dalam keterangan yang diterima.
Acara berikutnya adalah kebaktian bersama Bhikkhu sangha, dilanjutkan makan malam bersama seluruh pengunjung dan berbagai pertunjukan kebudayaan lainnya.
Perayaan 272 tahun Wihara Taosebio juga dihadiri oleh Ketua Umum Dharmapala Nusantara Kevin Wu beserta dengan tokoh lainnya yaitu Hendra B Sjarifudin serta segenap pengurus Yayasan Dharma Jaya Toasebio.
"Sebagai penjaga dan pelestari Dharma, Dharmapala Nusantara saya mendukung kegiatan semacam ini. Perayaan yang disertai dengan berbagai kegiatan positif seperti ini harus dilestarikan dan lebih sering dilaksanakan di kelenteng-kelenteng lainnya. Hal ini bertujuan memberikan pemahaman kepada umat maupun pengunjung sehingga lebih bersemangat dalam memperdalam Dharma dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Kevin Wu.
(tia/tia)
