Titimangsa Pentaskan Ariyah dari Jembatan Ancol, Angkat Legenda Urban Jakarta

Titimangsa Pentaskan Ariyah dari Jembatan Ancol, Angkat Legenda Urban Jakarta

Tia Agnes Astuti - detikHot
Kamis, 13 Jul 2023 18:04 WIB
Jumpa Pers Teater Ariyah dari Jembatan Ancol
Jumpa pers pertunjukan teater Ariyah dari Jembatan Ancol pada Kamis (13/7/2023). Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta -

Siapa sih yang tak kenal dengan legenda urban Si Manis Jembatan Ancol? Kisah mengenai perempuan gentayangan itu diadaptasi oleh Titimangsa Foundation menjadi pertunjukan teater yang berjudul Ariyah dari Jembatan Ancol.

Kisah mengenai legenda urban Si Manis Jembatan Ancol bukan sembarang legenda yang mencekam. Tapi ada kisah di balik si tokoh utama yang bernama Ariyah.

Produser pertunjukan Happy Salma mengatakan ide mengenai mengadaptasi cerita Si Manis Jembatan Ancol bermula dari riset tentang hantu-hantu di Indonesia khususnya legenda urban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita menemukan satu benang merah bahwa sebetulnya hantu yang dianggap hantu adalah hantu bagian dari representasi perasaan yang tidak tersampaikan. Ada banyak hal lain yang bisa digali di sana," kata Happy Salma saat jumpa pers di Tugu Kuntskring Paleis, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2023).

Menurut keterangannya, Titimangsa Foundation yang sudah berusia lebih dari satu dekade itu tidak pernah mementaskan pagelaran dengan genre teater horor. Dia bersama timnya bersikukuh untuk menghadirkannya ke atas panggung.

ADVERTISEMENT

"Saya ingin memberikan keanekaragaman dari seni teater tersebut, sehingga membangun cerita dari legenda urban," katanya.

Dari cerita legenda urban itulah, pihaknya mulai mengkolaborasikan dengan hal-hal di sekitarnya. Happy Salma bersama produser Pradetya Novitri pun ingin berbicara mengenai sisterhood, kehidupan sehari-hari, tentang masa lampau dan masa kini.

"Kita sama-sama merayakan seperti kalau sutradara bilang, inilah festival keaktoran di panggung Ariyah," tambah Happy.

Setelah menjalani proses riset selama dua tahun lamanya, Titimangsa pun mengangkat sejumlah aktor dan aktris kenamaan Indonesia untuk menjadi para pemainnya. Di antaranya ada Chelsea Islan, Mikha Tambayong, Ario Bayu, Gusty Pratama, Lucky Moniaga, Derry Oktami, Sarah Tjia, Rahayu Saraswati, Ririn Ekawati, Joind Bayuwinanda, Josh Marcy, dan Siko Setyanto.

Pementasan ini diawali tahun 1817-an di mana Ariyah, seorang wanita yang menjadi jaminan utang ibunya kepada Juragan Tambas. Namun, ketika mereka tidak bisa membayar utang, Ariyah terpaksa menjadi istri muda si Juragan. Hal ini mendapat pemberontakan dari kekasihnya Karim yang akhirnya berujung pada tragedi dan kematian keduanya. Mayat Ariyah dibuang dari Jembatan Ancol, sedangkan mayat Karim tidak diketahui keberadaannya. Ariyah yang tidak pernah merasa dirinya mati akhirnya gentayangan mencari kekasihnya. Ia juga gentayangan karena tak sempat meminta maaf dan berpamitan pada ibunya setelah usulnya menjadi jaminan utang berakhir petaka.

Di masa kini, Ariyah yang gentayangan bertemu bersama dengan Yulia, Yudha, dan Tante Mus yang berusaha menghadapi mafia tanah bernama Bos Mintarjo yang mengancam rumah mereka. Dalam prosesnya, hubungan masa lalu dan aroma kayu manis menjadi kunci dalam memecahkan misteri yang melibatkan cinta, dendam, dan keberanian. Perjumpaan yang tak kunjung ada, perpisahan dengan orang-orang tercinta dan perasaan bersalah adalah hantu yang sesungguhnya.

Naskah yang ditulis oleh Kurnia Effendi ini akan ditampilkan di atas panggung dengan arahan sutradara Joned Suryatmoko dan Heliana Sinaga.

"Kita memposisikan pertunjukan dari banyak konteks dan fenomena sosial. Di produksi Ariyah, siapa dan apa hantu di zaman modern ini, hal itu yang menjadi catatan dalam proses produksi ini," tukas Joned.

Pentas Ariyah dari Jembatan Ancol digelar pada 27-28 Juli 2023 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM).




(tia/mau)

Hide Ads