5 Cerita di Balik Tradisi Ketupat Khas Lebaran

5 Cerita di Balik Tradisi Ketupat Khas Lebaran

Tia Agnes - detikHot
Senin, 02 Mei 2022 06:00 WIB
Sejumlah pedagang ketupat menjajakan barang dagangannya di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Minggu (1/5/2022). Menjelang hari raya Idul Fitri 1443 H yang diperkirakan akan jatuh pada Senin (2/5) esok, pedagang sarung ketupat ramai terlihat di kawasan Pasar Kebayoran Lama.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Ketupat saat merayakan Hari Raya Idul Fitri menjadi satu-satunya masakan wajib untuk dihidangkan. Tak ada ketupat dan opor ayam, terasa kurang afdol saat perayaan Lebaran 2022.

Sebenarnya ada cerita apa sih di balik hadirnya ketupat saat Idul Fitri? Berikut 5 kisah di baliknya seperti dirangkum detikcom:

1. Tradisi dari Sunan Kalijaga

Wali Songo menjadi salah satu alasan penyebaran agama Islam hadir secara masif di Indonesia. Dalam berbagai literatur disebutnya, tradisi ketupat dan opor ayam terjadi sejak ratusan tahun yang lalu, salah satunya yang mengenalkan adalah Sunan Kalijaga saat memimpin Kerajaan Demak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sunan Kalijaga menggunakan budaya dan tradisi lokal untuk mengenalkan agama Islam agar mudah diterima, termasuk kuliner lokal, yaitu ketupat dan opor ayam.

2. Makna Ketupat

Ketupat khas Lebaran juga sarat akan tradisi dan budaya Jawa. Ketupat tak hanya menjadi masakan saja.

ADVERTISEMENT

Tapi ketupat yang dibungkus daun kelapa muda juga punya filosofi. Pertama, daun kelapa muda atau janur.

Dalam bahasa Jawa, janur merupakan akronim dari 'Janna Nur' yang berarti cahaya surga. Akronim lain dari janur yaitu 'Jatining Nur' yang artinya hati nurani.

3. Makna Lainnya

Dalam bahasa Jawa, ketupat atau kupat merupakan akronim dari Ngaku Lepat yang berarti mengakui kesalahan. Saat lebaran, diharapkan umat Islam bisa mengakui kesalahan yang telah dilakukannya dan memaafkan kesalahan orang lain. Hal ini juga senada dengan kebiasaan saling maaf-memaafkan saat lebaran.

Masih dalam bahasa Jawa, kupat juga diartikan sebagai Laku Papat yang berarti empat tindakan. Yakni 'Lebaran' artinya selesai menjalani ibadah puasa dan boleh untuk menikmati hidangan makanan saat siang hari.

'Luberan' artinya menyimbolkan sedekah, 'Leburaan' artinya lebur atau habis, dan 'Laburan' yang artinya putih dan bersih.

4. Anyaman Ketupat

Tak hanya makna ketupat saja, namun anyaman yang rumit menggambarkan keragaman masyarakat Jawa. Anyaman juga berhasil terbentuk dengan indah dengan proses yang satu per satu.

5. Filosofi Bentuk Ketupat

Ketupat yang berbentuk belah ini punya filosofi bagi masyarakat Jawa sebagai wujud kiblat papat limo pancer.

Ini juga lambang dari keseimbangan alam dalam empat arah mata angin utama, timur, selatan, barat, dan utara. Tapi disi empat ketupat ini seperti empat macam nafsu yang dipunya manusia.




(tia/wes)

Hide Ads