Kepergian komedian Omas membawa duka yang mendalam bagi para penggemarnya. Lahir pada 3 Mei 1966, perempuan yang dikenal bicara ceplas-ceplos mengawali kariernya di grup kesenian tradisional Lenong Betawi.
Dengan keahlian melawaknya, Omas tampil di acara-acara lawak layar kaca Tanah Air. Bersama saudara-saudaranya, Omas juga diketahui mendirikan PANGSI (Pelestarian Sanggar Seni Budaya Betawi) di kawasan Depok, Jawa Barat.
Sebenarnya apa sih Lenong Betawi yang membesarkan nama Omas sampai sekarang?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lenong Betawi yang juga disebut sebagai teater tradisional khas Betawi merupakan drama jenis komedi. Kesenian ini sudah ada sejak nama Jakarta masih Batavia.
Dalam sejarahnya, lenong berasal dari wayang abdul muluk yang biasa dijumpai di Riau hingga Sumatera Utara di tahun 1886. Di Batavia, wayang abdul muluk baru dijumpai di Jakarta pada 1914.
Dalam tulisan Teater Rakyat sebagai Media Kritik Sosial: Fungsi Humor dalam Seni Pertunjukan Lenong Betawi, nama lenong baru muncul di tahun 1926 yang disertai dengan iringan musik menjadi gambang kromong.
Gambang kromong yang terdiri dari gambang, suling, tekyang, kongan yan, sukong, kempul, cecer, kromong, dan gong menjadi iringan khas sampai sekarang. Setiap cerita yang dimainkan grup lenong tidak lepas dari unsur komedi.
Humor atau komedi di masyarakat Betawi kerap menjadi obrolan sehari-hari dan hal yang biasa. Lambat laun, kesenian Lenong Betawi merambah ke layar kaca.
Baca juga: Pemakaman Omas Dipadati Warga |
Para artis mulai menghibur publik lebih luas lagi yang disiarkan di TVRI. Dari acara-acara di televisi itu munculkan nama-nama pesohor seniman dan komedian Betawi, seperti Benyamin Sueb, Bokir, Mpok Nori, Nasir, Mandra, hingga Omas yang baru saja meninggal dunia.
Bahkan nama Okky Lukman mulai dikenal masyarakat setelah membintangi Lenong Bocah di awal dekade 1990-an. Sama halnya dengan Olga Syahputra yang besar dalam budaya Lenong Betawi.
Di tengah gegap gempita layar televisi, Omas bersama seniman Betawi lainnya eksis mempopulerkan Lenong Betawi. Kepergian Omas setelah kondisi kesehatannya yang menurun, membuat para pelaku kesenian berduka.
Omas meninggalkan tiga orang anak, Muhammad Rizky Dioambiah, Dinda Olivia, dan Dimas Aji Septian. Jenazah Omas dimakamkan di TPU Cisalak Pasar, Cimanggis, Depok.
(tia/doc)