Raditya Dika senang dengan perkembangan zaman saat ini terutama, dengan banyak wadah untuk menyalurkan kreativitas.
Dulu menurutnya mencari wadah yang bisa menampung kreativitas anak-anak muda sangatlah susah. Kali ini, Raditya didapuk menjadi juri dalam ajang kompetisi film pendek.
"Kayaknya kompetisi ini jadi waktu untuk kita bisa membuat seni dan apresiasi. Dulu saya cukup sulit nyari lomba kayak gini, paling dari sekolah. Sekarang kan ada brand kayak gini dan langsung bikin," ungkap Raditya Dika yang menjadi juri dalam ajang Jenia Short Movie Competition 2025, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, kemarin.
Ia mengatakan ada perbedaan membuat film pendek dan panjang. Raditya Dika yang sudah malang melintang di dunia ini menjelaskannya.
"Waktu itu bikin Malam Minggu Miko, ada juga beberapa series lain. Tapi yang kita cari pertama soal rasa sih," lanjutnya.
Ia menjelaskan yang terpenting dalam kompetisi ini adalah rasa yang mau disampaikan. Bapak dua anak itu juga menegaskan pentingnya soal rasa sampai kepada juri.
"Yang mau ditampilkan teknis heboh banget, tapi rasanya kurang sampai. Artinya, ujungnya apakah yang diperlihatkan film itu sampai ke kita," ungkapnya.
Kompetisi ini sendiri sudah dibuka dari 6 September dan akan ditutup pada 5 November 2025 di Jakarta.
"Kita melihat besarnya antusias para kreator muda menjadi jembatan media komunikasi dan promosi. Jenia memberikan media berekspresi kepada seluruh kalangan kreator muda dengan tema Berubah Untuk Berhasil yang dapat memberikan ide-ide segar, inspiratif dan kreatif," beber Dariusmanihuruk selaku Director & Photographer Professional.
Simak Video "Video: Ini Restoran Unagi Butter Favorit Sheila Dara dan Raditya Dika"
(wes/pus)