Pesan Mendalam Wanda Hamidah Sebelum Berlayar ke Gaza

Pesan Mendalam Wanda Hamidah Sebelum Berlayar ke Gaza

Desi Puspasari - detikHot
Kamis, 18 Sep 2025 05:10 WIB
Wanda Hamidah akhirnya berlayar ke Gaza dari Tunisia, Selasa (16/9) malam.
Wanda Hamidah akhirnya berlayar ke Gaza dari Tunisia, Selasa (16/9) malam. Foto: Instagram @wandahamidahbsa
Jakarta -

Wanda Hamidah ikhlas dan pasrah sebelum mendapat izin berlayar ke Gaza dan masuk dalam daftar aktivis kemanusiaan di kapal Kaiser. Wanda Hamidah sempat membuat video bagaimana sulitnya aktivis dari seluruh dunia yang ingin berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla, menuju Gaza.

Pada unggahannya sehari sebelum berlayar ke Gaza, Wanda Hamidah menceritakan situasi di Tunisia. Dia menceritakan banyak aktivis dari berbagai negara pulang ke daerah asal.

"Hampir semuanya sudah kembali pulang ke negara masing-masing. Pertanyaannya, kenapa mereka kembali pulang? Karena teman-teman dalam hal ini, saya harapkan bisa berhusnudzon ya berprasangka baik karena terus terang kendala yang ada di sini berat banget, susah banget memang kita untuk bertahan," cerita Wanda Hamidah dilihat dalam Instagram pribadinya, Kamis (18/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selebritas dan aktivis itu menekankan, tidak semua negara siap menerima Dunia. Menurut Wanda, pemerintah Tunisia dalam hal ini patut mendapatkan apresiasi karena, berani menjadikan pelabuhannya sebagai tempat berkumpul para aktivis kemanusiaan dari seluruh dunia.

ADVERTISEMENT

Perempuan berusia 47 tahun itu tak bisa gamblang menjabarkan apa saja masalah yang dihadapi para aktivis yang akan berlayar ke Gaza. Dia berharap tidak ada suara-suara julid untuk delegasi Indonesia.

"Karena gak mudah untuk mendapatkan kapal, hampir pasti pada sakit di sini. Kapal-kapal memang banyak dalam keadaan dan kondisi tidak siap. Karena perjalanan ke Gaza itu melalui laut Mediterania yang cukup ganas," ungkapnya.

Seharusnya semua delegasi berangkat pada 4 September 2025. Semua delegasi yang bertahan, termasuk Wanda Hamidah dan kawan-kawan menunggu tanpa kepastian.

Wanda Hamidah mengatakan ketika sudah memutuskan untuk pergi ke Gaza, semua harus dipertaruhkan mulai dari fisik, mental, spiritual, dan finansial. Kepulangan dan keberangkatan gak bisa ditentukan atas kemauan sendiri.

"Jadi siapa yang bertahan di sini, ya itu udah kadarullah. Saya pun punya batas waktu, maksudnya saya agak keras kepala untuk bertahan di sini. Tapi maafkan saya keras kepala untuk bertahan di sini, tapi saya juga punya limit," ucap Wanda Hamidah.

Gak mudah untuk mempertahankan nama ada di dalam daftar aktivis yang terpilih untuk berangkat. Kesal dan bahagia dirasakan Wanda karena, banyak yang berebut untuk bisa berangkat dan membantu rakyat Gaza.

Pesan Wanda Hamidah

16 September 2025, Wanda Hamidah berhasil mendapat izin dan terpilih untuk berlayar ke Gaza. Dia juga mengingat anak-anaknya, Alfat, Rashad, Shalima, dan Malakai di rumah.

"Ini bukan perjalanan mudah, belum masuk kapal berat. Apalagi nanti masuk kapal melalui perjalanan lautan yang dahsyat juga, laut Mediterania dan gak sampai bertemu lautan, saya yakin bahwa kita juga akan di-intercept oleh Zionist Israel, itu masalah lain," ucapnya.

Wanda mengaku memahami risiko yang dihadapi. Fokus Global Sumud Flotilla bukan tentang mereka yang berangkat, tapi untuk apa mereka berangkat.

"Aku gak akan memperlihatkan kekhawatiran aku karena, aku udah tahu ketika aku ke Gaza seperti apa yang akan kami hadapi, aku tahu itu. Jadi, balik lagi fokus Global Sumud Flotilla adalah raising awareness, raising your awareness. Please use your platform, use your platform to talk about Palestine," kata Wanda.

Wanda Hamidah meyakini aksi-aksi damai seperti ini bisa didengar. Dia berharap negara Indonesia juga ikut bersuara lantang.

Wanda berlayar dengan menaiki Kapal Kaiser dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia. Itu menjadi kapal yang terakhir diberangkatkan.

"Insyaallah siap lahir batin untuk pergi ke Gaza, tetap dukung Global Sumud Flotilla. Tidak cuma mendukung Indonesia dalam Global Sumud Flotilla, tapi juga fokus ke Gaza, tetap kecam Israel, dan gunakan platform media sosial kalian untuk membebaskan Palestina, dan membuka blokir dari pengepungan Zionis Israel," ungkapnya.

"Juga terus bantu Palestina, bantu pressure negara kita untuk mendukung kemerdekaan Palestina," tutup Wanda Hamidah dalam unggahan kolaborasi bersama Muhammad Husein, dari delegasi Indonesia.




(Dep/wes)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads