Sesi kedua Demi Indonesia yang bertajuk Berbeda Tetap Fun Juga sudah selesai. Komika Abdur Arsyad, konten kreator Ferry Irwandi dan Rian Fahardi yang dikenal sebagai Presiden Gen Z bergantian menyuarakan pesannya.
Abdur Arsyad yang mulai dikenal sebagai pemenang kedua Stand Up Comedy Indonesia musim keempat ini mengaku pernah mendapatkan diskriminasi ketika kuliah di Malang. Usai merantau dari Kupang, ia pernah dicap sebagai mahasiswa yang kurang ajar.
"Kita semua di sini pastinya pernah didiskriminasi, memang seperti itulah kehidupan. Harus sakit untuk bikin antibodi, mengalami peristiwa pahit untuk jadi kuat," buka Abdur Arsyad di panggung Demi Indonesia di Senayan City, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun menurutnya anak muda tidak boleh dipecah belah, apalagi dengan politik.
"Jangan mau dipecah belah oleh politik, teman-teman," tukasnya.
Sedangkan Ferry Irwandi membuka narasinya dengan sejarah lahirnya Republik Indonesia berkat para pemuda.
"Kita bicara soal kepemudaan. Sejarah Republik Indonesia dicetak sama pemuda pada 1924. Ada satu buku yang melandasi kedaulatan Indonesia menuju Republik Indonesia, buku yang jadi manifesto itu ditulis oleh orang berusia 27 tahun," ujar Ferry Irwandi di Demi Indonesia, Jumat (27/10/2023).
"Di umur 27 tahun Tan Malaka sudah bisa bikin buku sebagus itu," lanjutnya.
Menurutnya ada banyak langkah yang bisa dilakukan oleh anak muda di Indonesia, seperti menyaring berbagai kemudahan dari media sosial.
"Anak muda harus bisa produktif membuat Indonesia selangkah lebih maju dari sini. Berhenti main slot, kuliah bener-bener. Apapun yang terjadi di Indonesia nantinya itu bergantung dari gue (diri kita sendiri)," katanya.
Sedangkan Rian Fahardi berbicara soal makna Sumpah Pemuda dan kemerdekaan yang belum seutuhnya dirasakan masyarakatnya.
"Apa mimpi Tan Malaka bisa diwujudkan? Hari ini anak muda dibuat cemas, saya ses=lalu punya keyakinan Indonesia tidak akan pernah jadi generasi emas selama anak muda masih dibuat cemas di negaranya sendiri," buka Rian Fahardhi bersemangat di panggung Demi Indonesia pada Jumat (27/10/2023).
"Saya berdiri bukan cuma mau membagikan cinta, tapi membagikan kecemasan saya. Apa tidak cemas menjadi penopang peradaban pendidikan angkanya belum memuaskan, masih didominasi lulusan di bawah jenjang S1, angkatan kerja lulusan S3 masih 9 persen. Itu pesan yang ingin saya bangkitkan, anak muda memang harus cemas, jangan main aman dan netral," tegasnya.
Tak berhenti sampai di situ saja, Rian juga menyakinkan anak muda harus berpihak atas keyakinan diri sendiri. "Tidak ada jalan abu-abu untuk anak muda, ke mana Indonesia akan dibawa. Indonesia tidak akan jadi emas, kalau kita tidak berlaku emas."
Demi Indonesia didukung oleh BNI, PT. Pertamina (Persero), Bank BRI, Telkom Indonesia, Bank Mandiri, Semen Indonesia Group, PT. Pupuk Indonesia dan MIND ID.
(dar/dar)