Pangeran Harry diketahui sedang menghadapi lima kasus hukum, tiga di antaranya adalah tuntutan hukum kepada perusahaan media terbesar di Inggris. Salah satu kasusnya adalah suami Meghan Markle itu menuduh tabloid The Sun telah meretas telepon sampai email miliknya.
Tuduhan ini tidak bisa dibuktikan hingga tingkat Pengadilan Tinggi. Dalam keputusan juga disebutkan, eksekutif The Sun yang membuat perjanjian penyelesaian rahasia dengan keluarga kerajaan juga tidak terbukti.
Dilansir dari berbagai sumber, Duke of Sussex menuduh The Sun dan News of The World yang sekarang sudah tidak aktif lagi, telah meretas teleponnya. Harry juga menuduh mereka telah mempekerjakan penyelidik, dan menggunakan penipuan untuk mengumpulkan informasi tentang dirinya secara tidak sah selama dua dekade terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
News Group Newspapers (NGN), yang dimiliki oleh Rupert Murdoch, berpendapat bahwa gugatan tersebut harus dibatalkan karena klaim diajukan setelah batasan enam tahun telah berakhir.
Hakim Timothy Fancourt mengatakan Harry sadar bakal kalah dari kasus peretasan telepon yang mengguncang Inggris selama lebih dari satu dekade lalu itu. Tapi ia bersikeras tetap membawa kasusnya ke meja hijau.
Meski begitu, putra bungsu Raja Charles III Itu dapat melanjutkan tuduhan mengenai pengumpulan informasi yang melanggar hukum lainnya seperti menyewa mata-mata pribadi untuk menggali informasi tentang dirinya.
"Saat ini tidak ada bukti apapun soal peretasan telepon," tegas sang hakim.
Skandal peretasan telepon Inggris dimulai di News of the World dan tersebar luas di surat kabar lain. Alhasil Murdoch menutup News of the World pada 2011, mengeluarkan permintaan maaf pada 2012 kepada mereka yang diretas dan terus menyelesaikan kasus yang terkait dengannya. Tapi The Sun belum menerima tanggung jawab atau mengakui tuduhan peretasan tersebut.