Syarif Fitriansyah, Spider-Man yang Jadi Ajudan Presiden

Hot Questions

Syarif Fitriansyah, Spider-Man yang Jadi Ajudan Presiden

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Sabtu, 01 Jul 2023 15:34 WIB
Jakarta -

Spider-Man menjelma menjadi idola bagi banyak orang dengan alasan yang seringkali seragam. Sebagai pahlawan super, Spider-Man dianggap memiliki sisi manusia biasa yang membuatnya relate ke banyak orang. Slogan 'with great power comes great responsibility' diilhami oleh semua anak muda, beberapa menjadikan moto hidup. Peter Parker, sosok di balik topeng itu pun merasakan pahit-manis dunia seperti layaknya kalian semua yang membaca tulisan ini.

Di Indonesia, Spider-Man itu juga turut menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang. Ada yang sekadar menjadikannya hiburan untuk ditonton. Banyak yang menganggapnya lebih dari itu. Seperti, menjadi presentasi paparan di masa SMA yang membawa seorang anak laki-laki memiliki kekuatan dan tanggung jawab yang sangat besar. Syarif Muhammad Fitriansyah adalah anak laki-laki tersebut.

Berangkat dari Pontianak, Kalimantan Barat, lalu berjuang penuh kegagalan di berbagai tes pendidikan. Tiba pada satu titik, dirinya berhasil menjadi orang kepercayaan kepala negara, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Lebih tinggi lagi dari itu, Syarif kemudian mendapatkan kepercayaan itu dalam waktu yang lama, mungkin paling lama dalam sejarah Indonesia, yakni sepanjang tujuh tahun.

Kompol Syarif Fitriansyah menduduki posisi Asisten Ajudan Presiden Indonesia sejak 2016 sampai saat ini. Sejak 2021, posisi Ajudan Presiden sampai saat ini belum dipilih oleh presiden, Syarif beserta rekannya Kapt. Mat Sony merangkap posisi sebagai ajudan Presiden Jokowi setelah para senior ajudan presiden ditugaskan di tempat yang baru.

Ajudan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, saat diwawancarai detikcom di Jakarta untuk HOT Questions, Juni 2023.Ajudan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, saat diwawancarai detikcom di Jakarta untuk HOT Questions, Juni 2023. Foto: Andhika Prasetia/detikcom

detikcom mendatangi Syarif dalam rangka mendapatkan cerita lengkap atas perjalanan kariernya yang tidak biasa itu. Hari itu dimulai sejak pagi, sekitar pukul 7.00 WIB, di Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta. Syarif mengajak detikcom untuk lari pagi, sembari menceritakan perjalanannya.

"Ini kalau cerita dari kampung ya, saya SD di Muhammadiyah Pontianak, lalu SMP 3 Pontianak, nah, biasanya anak-anak SMP 3 itu lanjutin SMA ke SMA 1 Pontianak. Dulu nggak ada kepikiran mau masuk AD, AL, AU, polisi pun nggak ada kepikiran sama sekali. Nah SMP kelas 3, tanggal 16 April kebetulan bapak waktu itu udah pernah stroke, habis itu berangkat ke Jakarta untuk Raker, meninggalnya di Jakarta. Abang saya waktu itu posisinya lagi di Bandung, kakak saya posisinya itu memang lagi di Jakarta," buka anak bungsu tiga bersaudara itu kepada detikcom mengenai cerita masa kecilnya.

"Tanggal 16 April meninggal, tanggal 17 itu ulang tahun saya. Jadi, saya benar-benar terpukul. Dari dulu memang papa itu kalau kita mau ulang tahun nanya, 'mau hadiah apa?'. Sebelum ke Jakarta juga ngomong kaya gitu. Waktu itu memang proyeksinya saya masuknya SMA 1 Pontianak. Nggak ada kepikiran mau ke SMA TN (Taruna Nusantara) itu belum ada. Nah pas ayah saya meninggal, seminggu kemudian itu mau UAN, jadi waktu itu guru udah bilang nggak usah ikut UAN dulu. Tapi saya tetap ikut, setelah itu tes SMA TN. Waktu itu memang saya sudah menyiapkan lah kalau misalnya memang papa merestui untuk masuk SMA TN, saya daftar. Tapi karena papa meninggal yaudahlah akhirnya saya daftar langsung," lanjut Syarif.

Berhasil menjadi Siswa SMA TN, mendapatkan beasiswa, sampai menjadi lulusan terbaik Perunggu di sekolah tersebut. Sayangnya, perjalanan Syarif tidak lantas mudah karena dirinya pun gagal saat menjalani tes selanjutnya, gagal tes Angkatan Darat, Laut, Darat lagi, sampai akhirnya Akademi Polisi (Akpol).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ajudan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, saat diwawancarai detikcom di Jakarta untuk HOT Questions, Juni 2023.Ajudan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, saat diwawancarai detikcom di Jakarta untuk HOT Questions, Juni 2023. Foto: Andhika Prasetia/detikcom



"Sebelumnya juga saya daftar beberapa universitas, di siswa kan banyak tuh ada Simak UI, USM ITB, ada UM UGM. Ada sih yang nyangkut di kampus tapi nggak sesuai dengan program studi yang saya ingin, dan kalau diterima itu harus langsung bayar. Waduh saya bilang, mau duit dari mana, saat itu ada kesulitan ekonomi juga," kenangnya.

Secercah harapan berkat Spider-Man (di halaman selanjutnya)

ADVERTISEMENT


Memang dasarnya sudah jalannya, kesempatan kembali menghampiri dan berhasil dimanfaatkan dengan baik. Gubernur Jawa Tengah kala itu, Bibit Waluyo, memberikan beasiswa untuk anak-anak lewat lomba short story telling di Alsa UI. Di situlah Spider-Man, idolanya, berperan sebagai tokoh utama dari ceritanya.

Cerita itu kemudian menjadikannya pemenang, mendatangkan uang, membuatnya bisa melakukan operasi mata melalui LASIK. Penglihatan yang lebih baik itu membuatnya diterima tes Akpol pada 2010, menjadi IPDA pada 2012, lulus Sekolah PTIK 2013. Pada 2014 ditempatkan di KSPKT Polda NTT, Kanit Reskrim Polsek Kelapa Lima. Pindah ke Polres Metro Tangerang Kota, Polres Tangerang Kabupaten dan Kanit Reskrim Polsek Kelapa Dua. Lalu, menikah Februari 2016.

"Aku belum sempat bulan madu, saya sudah dipanggil untuk tes asisten ajudan presiden. Jadi kalau menurut saya itu rezekinya istri, rezeki keluarga," ucapnya panjang.

Setelah serangkaian tes, tibalah saatnya Syarif dipanggil langsung ke Istana Presiden di Jakarta. Momen itu tak bisa dilupakannya. Bisa jadi, tiga minggu yang paling mendebarkan bagi Syarif.

"Masuk ke istana, diterima presiden, salaman, terus duduk di meja oval itu. Ditanya nama siapa, asal dari mana, jabatan apa, kita jawab semuanya. 'Oke, nanti 2-3 minggu lagi saya akan pilih siapa yang dampingi saya'," Syarif menirukan ucapan Pak Jokowi.

"Nggak ada obrolan lagi, nggak ada teknis sama sekali, beliau hanya menyampaikan itu saja. Pulang, saya kan pada dasarnya ya ikhlas aja. Terima nggak diterima itu sudah jalannya Allah SWT. Nah setelah tiga minggu, dipanggil, 'Syarif kamu besok hari Sabtu persiapan, bawa pakaian dinas lengkap, bawa perlengkapan, jam 10 kamu sudah di Istana Bogor'. Saat itu belum tahu panggilan untuk apa, ada feeling tapi nggak mau besar kepala dulu. Pas Sesmil datang, sudah bawa tali kur, terus dibilang, 'udah dapat semua ya? Mulai hari ini kalian mulai masuk dinas. Saya akan urus jabatan kalian untuk dilepas di kesatuan masing-masing, kalian tidak perlu ke kantor sekarang fokus di sini'."

Ajudan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, saat diwawancarai detikcom di Jakarta untuk HOT Questions, Juni 2023.Ajudan Presiden Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, saat diwawancarai detikcom di Jakarta untuk HOT Questions, Juni 2023. Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Bertugas menjadi Asisten Ajudan Presiden Syarif kemudian juga mendapatkan julukan atau panggilan kode layaknya mereka yang bertugas di dinas-dinas keamanan dan kerahasiaan. Syarif memberi tahu detikcom, tapi sayangnya hal tersebut tidak boleh untuk dituliskan

Sigap sebagai pembantu presiden, harus siap juga saat berada di rumah sebagai suami dan ayah. Apalagi menurutnya, keluarga dan rumah, adalah tempat satu-satunya untuk pulang dan melepas penat.

"Kita apapun pada akhirnya semua akan kembali ke rumah. Menurut saya keluarga nomor satu, pekerjaan sepenat apapun di kantor, ketika kembali ke rumah, ketemu sama istri ketemu sama anak, hilang semua. Terus juga level achievement-nya beda gitu. Kita tim kerja, bagaimana kita membawa presiden itu biar lancar kegiatannya. Ya sama saya sama istri, anak kita baik segala macem berarti kita sebagai orang tua ya berarti bagus mendidiknya," katanya.

Sekelumit cerita di atas juga tidak lantas membuat Syarif melupakan sisi lain dirinya sebagai anak muda. Kehidupan sosial baginya harus tetap dijaga, teman-teman masa sekolah dan satu profesi, serta tren-tren terkini.

"Masih nongkrong kadang-kadang, sama istri dan teman-temannya, suaminya teman saya. Duduk-duduk, makan. Kalau tren-tren justru yang biasanya update itu istri, gosip-gosip juga," pungkasnya seraya tertawa.

Setelah ini, Syarif menceritakan tugas-tugasnya sebagai Asisten Ajudan Presiden. Termasuk kebiasaan-kebiasaan Pak Jokowi yang dilihatnya saat bertugas. Serta rencana masa depannya, jika ini masa tugasnya purna. Selengkapnya hanya di detikcom.

(mif/aay)

Hide Ads