Persoalan Dewi Perssik dengan Ketua RT soal sapi kurban masih berlanjut. Berawal dari Dewi Perssik yang mengklaim sapinya ditolak oleh Ketua RT tempat tinggalnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, hingga dilakukan mediasi di antara mereka berdua.
Mediasi yang berujung gagal itu diwarnai dengan teriakan-teriakan. Bahkan sampai ada yang membawa-bawa unsur politik hingga menyebut soal ras.
Malkan, Ketua RT yang bermasalah dengan Dewi Perssik, memberikan penegasan soal klaim penolakan dari Dewi Perssik yang beredar di media. Sebelum mediasi, Dewi Perssik juga sempat melakukan live Instagram menceritakan permasalahannya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa itu penolakan? Nggak ada penolakan ya," ujar Malkan ditemui di lingkungan tempat tinggalnya baru-baru ini.
Malkan kemudian memberikan klarifikasi soal permasalahan yang terjadi. Mulai dari awal dia menerima sapi milik Dewi Perssik sampai akhirnya sapi itu diminta balik oleh pihak Dewi lewat ART-nya.
"Kita menerima, dari jam 10.00 WIB sapi itu ada sampai jam 16.00 WIB," tutur Malkan. Lalu pada sekitar pukul 13.00 WIB memang ada permintaan kembali sapi itu oleh ART Dewi Perssik. Di sinilah rupanya kesalahan komunikasi ternjadi.
![]() |
Malkan menegaskan, apabila memang sapi mau diambil lagi maka harus dipindahkan sebelum pukul 19.00WIB. Itulah batas waktu yang diberikan Ketua RT kepada pihak Dewi Perssik.
"Bayangin kalau sapi yang nilainya lumayan, hilang. Makanya saya bilang sampai jam 7 sapi itu tidak diambil saya lepas. Lepas dari pengertian saya lepas tanggung jawab," tegas Malkan saat itu.
Hingga saat ini keduanya masih belum menemui titik terang. Pihak Polsek Cilandak yang menertibkan kasus ini berencana akan menemukan kedua pihak untuk menjalankan mediasi lagi.