Ada kalanya mulut bermaksud ingin bercanda, tapi kata-kata yang keluar tidak sesuai. Bisa jadi kata-kata itu justru menyakiti atau merendahkan lawan bicara.
Belum lama heboh gamer Nita Vior dirujak netizen lantaran menyebut Adul mirip Cyclops Mobile Legends. Cyclops adalah karakter Mobile Legends yang ditampilkan sebagai makhluk kecil bermata satu dengan topi penyihir.
Pada saat itu Nita Vior dan Adul tengah asyik ngobrol. Saat itu Adul hanya melongo diduga tidak tahu apa itu Cyclops.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ucapan-ucapan spontan yang dilontarkan dalam candaan memang harus hati-hati. Jangan sampai ada orang yang tersakiti atau terhina pada saat orang lain tertawa mendengar ucapan itu.
Kata Ustaz mengambil nasihat dari Habib Abdullah soal candaan yang disengaja atau tidak hingga akhirnya merendahkan orang lain.
Berikut penjelasan Habib Abdullah dilihat dalam tayangan Islam Itu Indah:
Terkait bercanda, karena manusia ini nggak luput dari bercanda. Apa sih bercanda itu? Candaan itu adalah fungsinya untuk melepas stres.
Kadang-kadang kita lagi taklim gini, lagi dengerin kajian dan sebagainya ada guru yang menyampaikannya dengan bercanda. Tujuannya biar apa? Biar rileks, biar ilmu yang kita serap itu masuk. Beberapa kajian-kajian juga dimasukinya dengan gaya santai. Karena apa? Agar penjelasannya santai biar masuk ke kita. Begitu juga candaannya baginda Nabi Muhammad.
Candaan Nabi Muhammad itu kalau dideskripsikan oleh para alim ulama bahwa candaanya tidak merendahkan martabat orang yang diajak bercanda. Yang diajak bercanda Nabi justru tidak merasa direndahkan, tapi justru merasa senang dengan apa yang disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW.
Juga candaan Nabi Muhammad SAW, itu sarat akan ilmu pengetahuan. Luar biasa candaannya Rasulullah, membuat seseorang bertambah ilmu.
Di antaranya ketika Rasulullah SAW didatangi seorang nenek tua, ketika itu nenek itu bertanya pada Rasulullah, 'Ya Rasulullah apakah aku ini akan masuk ke dalam surga?' Akhirnya kata Baginda Nabi Muhammad SAW, 'Wahai Nenek nanti tidak ada di surga nenek-nenek.' Nenek tertegun nangis. Akhirnya Baginda Rasulullah, apakah Baginda tega? Bukannya tega, akhirnya Nabi ngomong 'Wahai Nenek nanti di surga nggak ada lagi yang wajahnya keriput. Orang di surga dikembalikan muda lagi oleh Allah SWT.'
Begitu juga Nabi bercanda dengan keluarganya. Baginda Rasulullah bercanda dengan Sayyidah Aisyah. Ketika bercanda beliau diajak lomba lari sama Baginda Rasulullah SAW, saat itu Sayyidah Aisyah larinya mendahului Baginda Nabi, menang. Ketika sudah berangsur tahun, Sayyidah Aisyah agak lebih gemuk, Rasulullah SAW itu lebih cepat larinya dari Sayyidah Aisyah. Apa kata Rasulullah 'Ini pembalasan kekalahanku yang terdahulu.'
Bahkan kalau orang-orang kumpul sama Rasulullah SAW. Barang siapa yang duduk pertama kali melihat ada Rasulullah SAW, sahabat datang melihat Rasulullah SAW pertama kali pasti akan kaku saking terperangahnya melihat wibawa Nabi Muhammad SAW.
Barang siapa yang sudah kenal dekat dengan Baginda Rasulullah SAW akan sangat dicintai. Orang nggak akan takut lagi sama Rasulullah SAW, akan sangat cinta dan kasih sayang kepada Rasulullah SAW. Saat duduk bersama para sahabatnya, Nabi Muhammad SAW memuliakan orang-orang yang duduk bersamanya. Sehingga majelisnya jadi sangat berwibawa. Bahkan diceritakan oleh para sahabat ketika mendengarkan kalimat-kalimat yang diuntaikan dari sabdanya Baginda Rasulullah SAW seakan-akan ada burung yang bertengger di kepala mereka. Sakin khusyuknya mendengarkannya.
Bahkan yang kayak begitu kita kebayang gimana berwibawanya Rasulullah SAW di depan sahabatnya, tapi Rasulullah tetap santai, tetap bercanda dengan mereka. Tetap memberikan kemuliaan-kemuliaan dan tidak merendahkan para sahabat yang duduk bersama di situ.
Bisa kita petik, candaan Rasulullah SAW itu tidak ada dusta di dalamnya.
(pus/wes)