Round Up

Pengorbanan Andhara Early dan Suami Saat Nekat Lunasi Sisa KPR

Tim detikcom - detikHot
Sabtu, 29 Apr 2023 05:30 WIB
Pengorbanan Andhara Early dan Suami Saat Nekat Lunasi Sisa KPR. (Foto: instagram)
Jakarta -

Andhara Early kini menceritakan secara langsung perihal KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Sebelumnya pada Januari lalu, ia membagikan kisah soal nekat melunasi utang yang masih tersisa 12 tahun dari jangka waktu 20 tahun dan kala itu dirinya serta sang suami, Bugi Ramadhana, sedang tidak punya pekerjaan tetap.

Dalam acara Rumpi: No Secret Trans TV, Andhara Early mengawali cerita melunasi KPR dari dirinya keluar sebagai karyawan kantor. Ia menyebut suaminya yang lebih dahulu memutuskan untuk melakukan hal itu karena merasa tak kuat menghadapi tekanan.

"Pandemi adaptasi kita kerja biasa di kantor offline jadi online, jadi kadang-kadang pressure-nya tinggi. Harusnya office hour, tiba-tiba siang meeting dulu, gila ya mereka kayak akhirnya waktu bisa 12 jam anytime saja mereka mau meeting, kayak aduh gue mau tidur keles," ujar Andhara Early, Kamis (27/4/2023).

"Setahun, dua tahun bisa dipegang, pas masuk tahun ketiga gue sudah masalah, mental health gue terganggu, impact-nya ke keluarga, anaklah kena sasaran. Suami juga begitu, dia pressure-nya lebih tinggi. Dia yang mutusin keluar (resign) duluan," sambungnya.

Andhara Early mendukung keputusan suami dan dia memilih bertahan setidaknya sampai tahun berikutnya. Akan tetapi, Andhara Early tak kuat dan memutuskan untuk mengikuti jejak sang suami.

"Dia yang ya sudah nggak apa-apa terserah yang penting kita bikin rileks pikiran dulu. Tahun lalu memutuskan resign," tutur Andhara Early.

"Tapi kan kita berekspektasi 3 bulan dapat kerjaan baru. Gue sempat dapat (kerjaan baru), tapi nggak cocok. Dia juga belum dapat sampai sekarang belum dapat. Tapi, cicilan terus berjalan ya kan," ucapnya.

Jebolan GADIS Sampul tahun 1995 itu masih punya cicilan KPR. Menjalani kehidupan menggunakan tabungan, Andhara Early dan suami mulai berpikir soal utang.

"Tadinya suami bilang kita kecilin saja nilai cicilannya, kita masih punya 12 tahun lagi, hitung-hitung lagi lumayan juga. Ngapain juga kasih berapa ratus juta lagi ke bank, sudah deh kita hitung lagi," ungkapnya.

Akhirnya Andhara Early menghitung ulang dengan dua opsi untuk nasib KPR-nya. Opsi pertama melunasi KPR beserta biaya penaltinya dan kedua mengecilkan nilai cicilan. Ternyata, menurut Andhara Early, keduanya punya perbedaan yang sangat jauh.

"Kalau kita lunasin berapa, gue hitung-hitung, gue jabarin ke suami, kalau kita langsungin 12 tahun, kalau habisin sekarang pokok utang kita sekarang segini. Dia melek, 'Oh jauh ya.' Ini memang harus habisin tabungan, seenggaknya kita tenang," kata Andhara Early menceritakan kondisinya saat itu.

Pengorbanan besar pun diambil Andhara Early dan suami saat memutuskan untuk melunasi sisa 12 tahun cicilan rumah. Meski begitu, ia merasa tenang.

"Dia tanya, 'Kamu nggak apa-apa?' Kita juga nggak tahu kapan dapat kerjaan baru. Sudah deh kita lunasin. Tabungan hilang, tapi rasanya tenang," tuturnya.

Sekarang Andhara Early mengaku kehidupannya dengan sang suami berjalan apa adanya tanpa harus memikirkan cicilan. Dia dan suami sepakat untuk mengerjakan hal disukai dan sehat untuk mental mereka.

"Lebih easy going, nggak terlalu ngoyo, pengin melakukan apa yang kita suka secara mental. Kalau ditanya sekarang kesibukannya apa, spending waktu sama keluarga dari tahun '95 mau 18 tahun kerja mulu tiap hari. Dulu single parent, gue ngerasa sekarang waktunya bayar itu ke anak gue yang kedua," tandas Andhara Early.



Simak Video " Video OJK Pastikan Debitur Kredit Macet Bisa Ajukan KPR"

(mau/ass)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork