Andhara Early dan suami, Bugi Ramadhana pada Januari 2023 membagikan ceritanya nekat melunasi KPR yang masih tersisa 12 tahun dari 20 tahun. Padahal saat itu dan sampai sekarang, Andhara Early dan suami sedang menganggur dan tidak punya pekerjaan tetap.
Model dan artis itu menceritakan bagaimana dia dan suami memutuskan hal tersebut. Lima tahun belakangan Andhara Early dan suami memilih bekerja kantoran.
Akan tetapi, pandemi COVID-19 memaksa untuk Andhara Early dan suami beradaptasi dengan cara kerja baru. Pekerjaan yang biasa dilakukan offline harus online dengan jam kerja yang menurut mereka tidak sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pandemi adaptasi kita kerja biasa di kantor offline jadi online jadi kadang-kadang pressure-nya tinggi. harusnya office hour, tiba-tiba siang meeting dulu, gila ya mereka kayak akhirnya waktu bisa 12 jam anytime aja mereka mau meeting, kayak aduh gue mau tidur keles," cerita Andhara Early menjadi bintang tamu Rumpi: No Secret Trans TV, Kamis (27/4/2023).
"Setahun, dua tahun bisa dipegang, pas masuk tahun ketiga gue udah masalah, mental health gue terganggu, impact-nya ke keluarga, anaklah kena sasaran. Suami juga begitu dia pressure-nya lebih tinggi. Dia yang mutusin keluar (resign) duluan," sambungnya.
Andhara Early mendukung keputusan suami dan dia memilih bertahan setidaknya sampai tahun berikutnya. Akan tetapi, Andhara Early tak kuat dan memutuskan untuk mengikuti jejak sang suami.
"Dia yang ya sudah nggak apa-apa terserah yang penting kita bikin rileks pikiran dulu. Tahun lalu memutuskan resign," aku Andhara Early.
"Tapi kan kita berekspektasi 3 bulan dapat kerjaan baru. Gue sempat dapet (kerjaan baru), tapi nggak cocok. Dia juga belum dapat sampai sekarang belum dapat. Tapi, cicilan terus berjalan ya kan," ucapnya.
Jebolan GADIS Sampul tahun 1995 itu masih punya cicilan KPR. Menjalani kehidupan menggunakan tabungan, Andhara Early dan suami mulai berpikir soal utang.
"Tadinya suami bilang kita kecilin aja nilai cicilannya, kita masih punya 12 tahun lagi, hitung-hitung lagi lumayan juga. Ngapain juga kasih berapa ratus juta lagi ke bank, sudah deh kita hitung lagi," ungkapnya.
Akhirnya Andhara Early menghitung ulang dengan dua opsi untuk nasib KPR-nya. Opsi pertama melunasi KPR beserta biaya pinaltinya dan kedua mengecilkan nilai cicilan. Ternyata, menurut Andhara Early keduanya punya perbedaan yang sangat jauh.
"Kalau kita lunasin berapa, gue hitung-hitung, gue jabarin ke suami, kalau kita langsungin 12 tahun, kalau habisin sekarang pokok utang kita sekarang segini. Dia melek, 'Oh jauh ya.' Ini memang harus habisin tabungan, seenggaknya kita tenang," kata Andhara Early menceritakan kondisinya saat itu.
"Dia tanya, 'Kamu nggak apa-apa?' Kita juga nggak tahu kapan dapat kerjaan baru. Sudah deh kita lunasin. Tabungan hilang, tapi rasanya tenang," tuturnya.
Sekarang Andhara Early mengaku kehidupannya dengan sang suami berjalan apa adanya tanpa harus memikirkan cicilan. Dia dan suami sepakat untuk mengerjakan hal disukai dan sehat untuk mental mereka.
"Lebih easy going, nggak terlalu ngoyo, pengen melakukan apa yang kita suka secara mental. Kalau ditanya sekarang kesibukannya apa, spending waktu sama keluarga dari tahun '95 mau 18 tahun kerja mulu tiap hari. Dulu single parent, gue ngerasa sekarang waktunya bayar itu ke anak gue yang kedua," ucap Andhara Early.
(pus/dal)