Ramadan menjadi waktu umat muslim untuk mendapatkan pahala yang berlimpah. Tapi, harus diketahui pahala itu bisa tertahan bahkan diambil. Sayang, kan?
Ada beberapa hal yang bisa menahan pahala, salah satu yang akan dibahas Kata Ustaz adalah orang yang masih mempunyai utang. Mengutip nasihat dari Ustaz Maulana dalam Islam Itu Indah, orang yang berutang di sini adalah mereka yang sebenarnya punya dan mampu membayar, tapi menahan untuk melunasi.
Jangan sampai ibadah yang sudah dikerjakan, tapi pahalanya tertahan. Tentu ada perasaan sia-sia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana:
Salah satu bentuk penyesalan itu ketika menunggu pahalanya, tapi pahalanya tertahan atau justru bisa diambil pahalanya. Kok bisa?
Ternyata orang-orang yang masih ada utang, tersangkut sampai nanti dia meninggalnya. Di dunia aja itu ada bahayanya, tidak akan berkah harta oleh orang yang mempunyai utang, tapi dia tidak membayar utangnya.
Kenapa? Dia dengan enaknya menikmati harta, sementara ada orang... yang sebenarnya saat dia meminjam uang, meminjam sesuatu padanya sebenarnya dia butuh juga karena belas kasihan saja sehingga dibantu.
Bisa jadi dia (si pengutang) memanfaatkan kebaikan orang, justru dia tahan tidak bayar. Ini termasuk dosa. Bahkan bentuk kezaliman. Dia zalim.
Bukan cuma hartanya tidak berkah, dia sudah menzalimi orang. Ada orang yang tidak memperlihatkan kemiskinannya, ada orang yang tidak memperlihatkan deritanya, termasuk pemilik uang yang tak sampai hati menagih, tapi orang yang berhutang juga tak tahu diri.
Semua pada butuh (uang) bulan Ramadan. Mungkin menurut kita, dia kaya tidak butuh (uang). Tapi, kan sesuai dengan perjanjian, ada orang yang tidak sadar, bahkan pura-pura lupa.
Ingat pahalanya bisa tertahan bahkan bisa tertukar. Bahkan di akhirat kata Nabi tidak lagi berguna dinar dan dirham yang digunakan amalan ibadah yang diambil. Maka di akhirat yang diambil adalah pahala puasanya, diambil pahala ngajinya, diambil pahala tarawihnya.
Makanya hati-hati kalau ada utang bisa membuat ibadah kita, pahala kita tertahan. Terutama ibadah Ramadannya bisa diambil oleh orang yang diutangkan.
(pus/dar)