Membaca niat adalah poin pertama dalam rukun puasa Ramadan. Namun, sampai saat ini masih banyak yang mempertanyakan kapan waktu yang pas untuk membaca niat puasa?
Kebanyakan orang ada yang membaca niat puasa Ramadan bersama-sama setelah salat tarawih. Tapi bagaimana dengan yang tidak tarawih? Atau apabila seseorang lupa membaca niat?
Kata Ustaz mengutip penjelasan dari Habib Muhammad bin Syahab menyoal waktu membaca niat puasa. Ternyata lupa atau tidak membaca niat, puasa tidak sah, loh!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut penjelasan lengkap Habib Muhammad Bin Syahab:
Kita harus tahu dulu puasa itu di dalam artinya 'Puasa itu menahan sesuatu dari yang membatalkan sesuatu dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat yang khusus.' Ini yang harus digarisbawahi.
Berarti kalau kita puasa dari fajar, azan subuh, sampai bedug magrib tanpa niat maka puasanya tidak sah.
Pertanyaannya, jangan kita gampangkan. Dari mulai kapan kita sudah boleh niat puasa? Dari azan magrib, misalnya kita sudah buka puasa sudah boleh, nggak harus nunggu dari habis salat tarawih. Iya kalau dia salat tarawih, kalau nggak salat?
Apabila seseorang tidak membaca niat, dalam mazhab Imam Syafi'i niat setiap malam itu wajib. Orang yang malamnya tidak niat, bagaimana hukum puasa besoknya? Hukum puasa besoknya tidak sah.
Terus kalau tidak sah boleh beli bakso? Tetap nggak. Tetap imsak, tetap nahan sampai magrib. Nanti setelah Idul Fitri dia bayar puasanya.
Sebenarnya niat itu di hati dan dibaca ketika diucap adalah sunah. Alangkah semangatnya kalau dibaca bareng2. apalagi ada yang mimpin. Supaya saling mengingatkan, menuntun, ada juga yang niatnya disatuin di masjid. Jangan cuma sekadar diucapkan, tapi di hati juga.
(pus/dar)