.webp)
Gunawan Sudradjat menceritakan kisah di mana anaknya pernah menjadi korban perundungan ketika SD. Hal tersebut terlihat dari perubahan sikap sang anak yang seringkali diam dan menangis.
"Saya terus terang anak saya mengalami bullying sewaktu SD. Saya lihat perubahan terhadap anak saya. Tiba-tiba dia diam menangis dan tidak mau," kata Gunawan Sudradjat saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/2/2023).
Setelah dicari tahu, ternyata sang anak menjadi korban perundungan di sekolahnya. Gunawan Sudradjat mengaku kecewa dan sedih melihatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya kami cari tahu. Pas satu waktu dia mau sekolah nggak pengin sekolah saya tanya diam, ditanya lagi diam. Berarti ada sesuatu yang nggak benar. Akhirnya saya lihat. Teman sekolah anak saya mem-bully dengan menginjak-injak," terang Gunawan Sudradjat.
"Begitu kecewanya saya. Anak saya yang selalu saya jaga, kok di luar sana dia bisa sedih dan menangis," jelasnya.
Pengalaman tersebut disalurkan oleh Gunawan Sudradjat guna mendalami peran dalam film Teman Tidur yang memiliki latar belakang serupa dengan pengalamannya.
"Saya menggali apa, kenapa, dan bagaimana perasaan itulah timbul di film ini. Alhamdulillah juga saya di-support selalu sama sutradara dan tim yang hebat yang buat saya yakin untuk mengekspresikan kekecewaan anak saya seperti ini," tutur Gunawan Sudradjat.
"Apalagi saya di peran ini kehilangan anak. Saya bisa menangis di situ, bisa melampiaskan dengan senjata tajam atau apa pun di situ," sambungnya.
Gunawan Sudradjat kemudian berpesan kepada orang tua agar lebih peka terhadap anak-anaknya jika terlihat adanya perubahan sikap dari sang anak.
"Semoga bisa mewakili orang tua untuk peka terhadap anaknya terutama untuk anaknya yang di-bully," pungkasnya.
(ahs/mau)
