Setelah menikah masih tinggal satu atap dengan orang tua, adalah pilihan yang sulit. Seatap dengan orang tua risikonya 'dapur' rumah tangga tentu akan diketahui.
Namun, tak semua pasangan sudah mendapat rezeki untuk tinggal mandiri. Kata Ustaz melihat kejadian ini menjadi hal yang lumrah dan bisa saja terjadi.
Di saat anak sudah berumah tangga ada juga batasan yang harus orang tua jaga. Apakah boleh, orang tua bertanya langsung ke anak soal finansial rumah tangganya?
Untuk hal ini, Ustaz Hilman Fauzi mengatakan itu boleh-boleh saja. Akan tetapi, ada hal yang tidak boleh orang tua lakukan setelah tahu kondisi finansial anak dan menantunya.
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Hilman Fauzi:
Risiko tinggal bersama orang tua pasti orang tua akan tahu apa yang terjadi dengan rumah tangga kita. Mudah-mudahan yang sudah berumah tangga dan belum punya tempat tinggal sendiri semoga Allah SWT lapangkan rumahnya, semoga Allah SWT berikan rumah terbaik yang bisa kita tinggal secara sendiri dan lebih mandiri, insyaallah.
Karena bagaimanapun juga satu kapal kan tidak mungkin ada dua nahkoda, pasti harus salah satunya. Tapi apa pun itu di antara kami atau di antara kita yang belum punya rezeki istilahnya untuk tinggal sendiri. Maka bismillah, nikmati saja kebersamaan dengan orang tua kita. Insyaallah tetap ada kebaikan yang Allah SWT titipkan di dalamnya.
Bolehkan orang tua tanya ke anaknya khususnya finansial? Kalau sekadar mencari tahu atau bertanya ya sah-sah saja. Sebagai orang tua ingin memastikan anaknya aman, wajar lah nanya.
Tapi, ingat ketika bertanya bukan untuk membandingkan dengan orang lain. Karena banyak orang tua ketika bertanya, 'Berapa penghasilanmu?' 'Sekian.' 'Tuh lihat dia mah segitu, dia mah segitu.' Hidup jangan dibandingkan dengan orang lain.
Jangan mengukur kebahagiaan kita dengan kebahagiaan orang lain. Jangan mengukur kakimu dengan sepatu orang lain. Jangan dibandingkan. Orang tua boleh bertanya, tapi bukan untuk membandingkan.
Kedua, orang tua boleh tanya bukan untuk menjatuhkan. Kalau nanti anaknya cerita jangan, 'Coba dulu kamu nikahnya bukan sama dia. Coba kamu ...,' nah mengungkit masa lalu. Sakit digituin.
Tetap hargai anak kita. Kalaupun kurang semangati anak kita, 'Nggak apa-apa Nak terima suamimu ya Nak, insyaallah ada kebaikan ya, syukuri apa yang ada jangan mencari apa yang tidak ada.' Orang tua kasih motivasi terbaik.
Kadang yang kurang itu bukan rezekinya, tapi yang kurang itu adalah cara pandang kita pada rezeki yang Allah berikan kepada kita. Yang sempit bukan rezekimu, tapi yang sempit hatimu. Yang sulit bukan hidupmu, tapi yang sulit pikiranmu. Yang mahal bukan hargamu atau rezekimu, tapi yang mahal gengsi dan gaya hidupmu.
Mudah-mudahan hari ini bisa lebih lapang, kasih tahu anak belajarlah menerima apa yang suamimu berikan, belajarlah menerima apa yang suamimu berikan. Insyaallah ada kebaikan. Kalau orang tua kayak gitu, insyaallah adem, aman, tentram.
Simak Video "Pasangan KDRT, Pertahankan atau Lepaskan?"
[Gambas:Video 20detik]
(pus/dar)