Kata Ustaz: Sedekah Bantu Saudara Pahalanya Lebih Banyak

Kata Ustaz: Sedekah Bantu Saudara Pahalanya Lebih Banyak

Tim detikcom - detikHot
Selasa, 06 Des 2022 06:09 WIB
Ustaz Syam alami selip lidah sat ceramah
Nasihat Ustaz Syam Elmarusy tentang bagaimana kehidupan bersaudara jangan dipandang dari harta. Foto: dok. Instagram Ustaz Syam
Jakarta -

Saudara tidak pernah ada yang sama untuk urusan rezeki dan finansial. Dalam lingkungan keluarga, ada saudara yang berkecukupan ada juga yang berkekurangan.

Kondisi ini sangat lumrah terjadi. Di saat saudara yang kaya akan terus dipandang dan diperlakukan dengan baik. Tapi, saudara yang miskin kerap dilupakan dan diabaikan.

Kata Ustaz mengambil nasihat dari Ustaz Syam Elmarusy perihal hubungan sesama saudara. Dalam Islam tidak ada yang boleh membeda-bedakan seseorang dari jabatan dan harta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut penjelasan lengkap Ustaz Syam Elmarusy:

Teringat satu konten video yang curhat dia sedang cuci piring, lihat nih kenapa yang cuci piring di belakang? Saudara yang miskin katanya. Siapa yang potong-potong daging di belakang? Saudara yang miskin. Saudara yang kaya di mana? Duduk di VIP. Tapi siapa yang atur parkir, atur bangku? Saudara yang miskin. Sedih banget mendengar daripada cerita itu, tapi itu relate banget dengan kehidupan kita.

ADVERTISEMENT

Bagaimana ternyata dalam Islam kita tidak boleh membeda-bedakan tamu kita. Kita tidak boleh membeda-bedakan saudara kita karena jabatannya, karena hartanya. Karena dia saudara adalah orang terdekat kita.

Maka subhanallah, bagaimana kalau ada orang ketika mapan melupakan saudara-saudara yang susah? Kalau ulama-ulama kita, jangankan ketika saudara yang baik, saudara yang jahat saja baik sama mereka.

Ada seorang ulama kehilangan kudanya lalu dilaporkan, 'Kudamu dicuri Syech.' Dia berdoa, 'Ya Allah kalau yang mencurinya adalah saudaramu yang kaya ampuni dia. Tapi kalau yang mencuri adalah saudaraku yang miskin, kaya kan dia supaya dia tidak mencuri lagi.' Doanya seperti itu, saking baiknya, untuk saudara yang miskin maupun yang kaya.

Maka ternyata kita menjadi orang yang takut kepada Allah SWT sehingga bisa menghargai saudara-saudara kita. Kalau tidak takut kepada Allah SWT maka kita akan menghargai orang dari penampilannya saja, dari hartanya, dari jabatannya, daripada siapa dia, baru kita menghargai dia.

Apa yang harus dilakukan oleh orang-orang seperti itu? Paling tidak harus sadar dulu. Bahwasannya orang yang paling berhak kita bantu adalah orang terdekat kita dulu.

Nabi SAW mengingatkan, harta yang engkau keluarkan untuk masjid, harta yang engkau keluarkan untuk fisabilillah, harta yang engkau keluarkan untuk fakir miskin, dan harta yang engkau sedekahkan untuk keluargamu, maka sedekah untuk keluarga ini yang paling besar pahalanya. banyak orang melupakan peringatan Nabi ini. Sehingga dia sibuk keluar rumah, tapi lupa untuk yang di dalam rumah alias lingkungannya sendiri atau keluarganya sendiri.

Kenapa alasan Nabi memerintahkan kita untuk yang terdekat? Pahalanya lebih besar karena pujiannya sedikit. Kalau dia nyumbang keluar rumah, terima kasihnya banyak. Kalau di dalam rumah, 'Kok cuma segini?' Makanya pahalanya lebih banyak karena pujiannya sedikit. Oleh menggantikan pujian itu dengan pahala.

Kalau kita sadar akan hal ini, insyaallah tidak akan ada yang melupakan saudaranya.




(pus/wes)

Hide Ads