Sosok Betty Ting Pei, Kekasih Gelap dan Saksi Kematian Bruce Lee

ADVERTISEMENT

Sosok Betty Ting Pei, Kekasih Gelap dan Saksi Kematian Bruce Lee

Tim detikcom - detikHot
Kamis, 24 Nov 2022 06:30 WIB
HONG KONG CHINA - 1971:  Bruce Lee and Malalene in a scene from the Kung Fu classic Fists Of Fury in 1971 in Hong Kong China. (Photo by Michael Ochs Archive/Getty Images)
Foto: Getty Images/Michael Ochs Archives
Jakarta -

Sosok Betty Ting Pei kembali dibicarakan. Hal ini lantaran munculnya teori baru soal penyebab kematian Bruce Lee yang terjadi di tahun 1973. Betty Ting Pei merupakan aktris kelahiran 19 Februari 1947 yang aktif di dunia film era 70-an. Tidak bisa dipungkiri popularitasnya masih berkaitan dengan kematian Bruce Lee.

Lahir di Taipei, Taiwan, Betty Ting Pei dibesarkan dalam keluarga dengan latar belakang kedokteran. Namun dia tidak mengambil jalur karier yang sama dengan kebanyakan anggota keluarganya. Ting memulai karier di dunia hiburan pada 1963 dengan bergabung dalam Central Motion Picture Corporation. Setelah main di beberapa film Taiwan, dia kemudian memulai karier di film Hong Kong lewat The Purple Shell. Penari di kelab merupakan perannya dalam film itu.

Betty Ting Pei lebih dikenal lewat peran-perannya sebagai perempuan simpanan dalam film-film panas dan adegan-adegan seks. Meski sebenarnya karier aktingnya terbilang ada di berbagai spektrum mulai dari drama, komedi, musikal, hingga film beladiri. Beberapa musikal yang dia mainkan antara lain The Millionaire Chase, The Yellow Muffler, and The Steam Stealers.

Di malam kematian Bruce Lee, Betty Ting Pei sedang bersama sang aktor. Mereka sudah menjalani hubungan gelap selama beberapa waktu yang baru diakui oleh Betty Ting Pei 43 tahun setelah kematian Bruce Lee. Dia menyebut dirinya sangat mencintai sang aktor.

"Saya sangat mencintai Bruce Lee," ujarnya dilansir dari Day News.

Pertemuan pertama mereka terjadi dalam sebuah pesta. Bruce Lee yang pertama kali mendekati dan menggota Betty Ting Pei hingga akhirnya hubungan itu terjalin jauh sampai ke ranjang.

Hingga pada suatu malam mereka berencana untuk bertemu di kediaman Betty dan membahas naskah film Game of Death. Namun dalam biografinya, Betty mengaku Bruce Lee merasa tak enak badan dan pusing. Ia lalu memberikan obat penghilang rasa sakit yang diketahui adalah Equagesic dan membuatnya kehilangan nyawa di malam tersebut.

Pada jurnal ilmiah yang dimuat Clinical Kidney Journal baru-baru ini, Bruce Lee diduga meninggal karena pembengkakan otak akibat Hyponatremia. Ini merupakan kondisi ketika konsentrasi natrium dalam darah begitu rendah karena kadar air di dalam tubuh meningkat sehingga sel-sel mengalami pembengkakan.

"Dengan kata lain, kami menduga jika ketidakmampuan ginjal untuk mengatasi kelebihan air lah yang membunuh Bruce Lee," tulis mereka.

Ada beberapa faktor yang disebutkan di dalam jurnal itu terkait perilaku sang aktor dan kebiasaannya yang menjadi salah satu pendukung hipotesis tersebut. Salah satunya adalah diet yang dilakukannya di mana ia lebih sering mengonsumsi jus dan minuman protein. Hal ini diperparah oleh pemakaian marijuana yang meningkatkan rasa haus.

"Kami berhipotesis Bruce Lee meninggal karena ada kondisi spesifik dari disfungsi ginjalnya yaitu ketidakmampuan untuk mengeluarkan air yang cukup untuk menjaga kondisi homeostasis," demikian tulis pembuat jurnal tersebut.

(aay/pus)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT