Hot Questions

Habib Ja'far: Wali Kota YouTube Penggemar Bob Marley

M. Iqbal Fazarullah Harahap - detikHot
Selasa, 08 Nov 2022 06:57 WIB
Jakarta -

Nama Habib Husein Ja'far Al Hadar, atau biasa disebut Habib Ja'far populer belakangan lewat kemunculannya di berbagai timeline media sosial. Konten tersebut biasanya bicara soal pembawaannya yang kasual dalam ngobrol-ngobrol sekaligus berdakwah dengan banyak anak muda.


Jika bukan itu, konten lain yang berseliweran berkaitan dengan betapa jenakanya komedian Boris Bokir dan musisi Onadio Leonardo (Onad) yang mengomentari Habib Ja'far. Keduanya kerap menertawakan diri sendiri karena terpengaruh dan bagaimana halusnya cara Habib Ja'far sehingga membuat mereka diasumsikan segera berpindah agama memeluk Islam. Sampai-sampai memunculkan istilah baru, 'log in', untuk menggambarkan hal tersebut.


Di banyak konten digital lain, Habib Ja'far selalu diasosiasikan sebagai ustaz atau pendakwah yang mampu menyentuh anak muda dengan cara yang asyik. Salah satu yang paling sering dilontarkannya adalah Islam yang seharusnya memang tanpa kekerasan dan penuh kedamaian, sebagaimana makna Rahmatan lil 'Alamin.

far" title="Habib Ja'far" class="p_img_zoomin" />Habib Ja'far Foto: Grandyos Zafna


Secara biodata, Habib Ja'far memang seorang anak muda kelahiran Juni 1988. Popularitasnya didulang melalui YouTube sebagai medium pertama dan utama, sebelum akhirnya melebar ke media sosial lain termasuk TikTok.


Lewat YouTube kemudian Habib Ja'far dikenal baik oleh berbagai kalangan lintas YouTube channel. Baik berkonten sendiri, maupun berkolaborasi, kelompok kolektif Majelis Lucu Indonesia (MLI) adalah salah satu yang cukup dekat dengannya.


Di YouTube juga, Habib Ja'far mengakui bahwa dirinya sejak awal memiliki visi untuk mengembangkan dan menyebarluaskan dakwahnya. Wali YouTube, seperti itu Habib Ja'far menyebut cetak biru dari rencana perjalanan panjang dirinya mendakwahkan agama Islam. detikHOT pun menuntut penjelasan panjang x lebar atas istilah Wali YouTube tersebut. Bertempat di toko bukunya di Kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Habib Ja'far membagikan ceritanya.


"Niatannya karena gini, wali dan wilayah satu akar kata dalam Bahasa Arab. Seorang wali, seorang yang mulia dalam Islam itu adalah orang yang membangun wilayahnya secara positif, baik secara lahir maupun batin. Makanya kita punya orang yang membangun kota secara lahir itu disebut Wali Kota. Nah wilayah sekarang itu tidak hanya terlahir tapi wilayah digital, itu yang gue bangun dan cukup fokus di sana. Di YouTube gue membangun literasi Islam moderat, di TikTok, gue dipanggil juga secara resmi sama TikTok Indonesia untuk bikin akun TikTok berdakwah, vibe-nya positif."

far" title="Habib Ja'far" class="p_img_zoomin" />Habib Ja'far Foto: Grandyos Zafna


"Di setiap zaman dan tempat ada wali yang mendekatkan diri pada Allah SWT dan kemanusiaan. Misalnya, dulu itu Makkah itu belum jadi apa-apa, disebutnya Bakkah yang artinya lembah. Kemudian dibangun oleh Nabi Ibrahim AS. Kemudian Nabi Muhammad SAW pergi ke Yasrif, membangun pasarnya, irigasinya, semuanya dan diubah menjadi Madinah. Sehingga kini menjadi kota paling maju di dunia. Begitu pula nenek moyang para Habib yang bernama Imam Ahmad bin Isa al-Muhajir, hijrah dari Basrah (Irak) ke Hadramaut (Yaman), salah satu lembah yang tidak strategis secara ekonomi dan ekologi. Dia datang ke sana, membawa hartanya sebanyak emas tujuh unta, sehingga 200 tahun setelahnya Hadramaut menjadi salah satu kiblat Islam yang melahirkan ratusan ahli fiqih dan agama."


Merunut perjalanan karier Habib Ja'far, sebelum sampai ke titik ini, pria kelahiran Bondowoso, Jawa Timur itu lebih dulu menulis sebagai kolumnis di beberapa media. Toko buku dengan koleksi lebih dari 14 ribu buku langka, tempat kami wawancara ini menjadi salah satu sumber penghasilannya selama kurang lebih delapan tahun terakhir.




(mif/nu2)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork