Thalita Latief Cerita Kesulitan Buka Suara sebagai Korban KDRT

Thalita Latief Cerita Kesulitan Buka Suara sebagai Korban KDRT

Muhammad Ahsan Nurrijal - detikHot
Selasa, 18 Okt 2022 15:00 WIB
Thalita Latief saat ditemui di salah satu kawasan di Jakarta.
Thalita Latief saat ditemui di salah satu kawasan di Jakarta. Foto: Ahsan/detikHOT
Jakarta -

Artis Thalita Latief mengaku pernah menjadi korban KDRT yang dilakukan oleh mantan suaminya, Dennis Lyla.

Saat itu, ibu satu anak itu mengaku berat untuk memberanikan diri mengungkapkan soal KDRT yang dialaminya kepada orang lain.

"Sebagai korban yang pernah mengalami KDRT titik balik untuk berani itu berat. Tidak serta merta langsung memberanikan diri," kata Thalita Latief saat ditemui di Studio Trans 7, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ada banyak pertimbangan sebelum dapat memberanikan untuk mengungkapkan KDRT yang dialaminya. Hal tersebut yang membuatnya mengulur-ulur waktu untuk membeberkan kekerasan yang dialaminya.

ADVERTISEMENT

"Pasti ada prosesnya, saat ada masalah ada keinginan untuk mencoba memperbaiki, mempertahankan, dengan pertimbangan anak, keluarga, karir, dan pekerjaan. Jadi misal udah mau maju, mundur lagi, udah yakin, mundur lagi," tutur Thalita Latief.

"Butuh waktu yang lama untuk yakin maju tanpa melihat ke belakang, semua itu butuh proses," sambungnya.

Artis yang kini tengah berpacaran dengan Ichan Rei itu mengaku sempat merasa dilema apakah ia harus memendam soal menjadi korban KDRT atau mencurahkan hal tersebut kepada orang lain.

"Jadi ini dampaknya memendam diri dalam situasi yang mengerikan, berarti kita ngebatin sendiri, karena takut sharing dengan orang lain," terangnya lagi.

"Saya perempuan, ketika ngadu ke keluarga, siapa sih yang bisa terima anaknya disakiti oleh orang lain. Itu yang buat kita mundur lagi," imbuhnya.

Saat ini, Thalita Latief sudah berani untuk speak up karena telah mempertimbangkannya dengan matang.

"Sekarang aku sudah mempertimbangkan dengan matang, mulai dari anak, keluarga, karier, dan segalanya. Semuanya butuh proses dan waktu, setiap orang berbeda-beda," pungkasnya.




(ahs/wes)

Hide Ads