"Setiap hari gue berusaha. Salah satunya gue ngebiasain bukan cuma ngomong 'I love you', tapi 'I love you because'. Tapi, bukan karena apa yang dia lakukan, melainkan apa yang gue rasa. Misalnya, 'I love you karena tidak kamu peduli banget sama aku waktu aku lagi apa gitu. Terima kasih untuk itu'."
Pemeran film A Man Called Ahok itu kemudian memberikan analogi tentang cinta dan hubungan yang menjadi prinsipnya. Daniel, menyamakan cinta dengan tubuh yang atletis.
![]() |
Baca juga: Siapa Sebenarnya Daniel Mananta? |
"Jadi, gue pernah bilang ke teman gue yang badannya six pack. Kita lagi nongkrong dan gue mau cabut duluan karena mau pergi date sama Viola. Terus dia bilang, 'kok lo 6 tahun pernikahan masih date sama Viola?'. Tiba-tiba di kepala gue muncul ilustrasi, gue tanya ke dia supaya dapat badan six pack itu perlu gym berapa kali minimal dalam seminggu, katanya dua kali. Gue tanya kenapa, jawaban teman gue karena gue pengen punya badan kayak gini. Gue tanya lagi, 'bro, usia 80 tahun lo masih pengen punya six pack?' Dia jawab, 'wah masih, mudah-mudahan masih bisa ya'. Nah, karena sampai umur 80 gue juga masih pengen punya hubungan yang dekat dengan Viola, makanya gue juga rutin pergi ke gym of love dengan date night sama dia."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal meninggalkan anak-anak untuk date night, justru tidak menjadi masalah bagi Daniel asal sudah diperhitungkan dengan benar. Kenapa? Karena gestur itu yang memang dia mau munculkan agar menjadi referensi bagi anak-anaknya kelak.
"Lebih kasihan kalau anak-anak melihat kami pisah karena kami tidak punya waktu berdua. Jadi, lebih baik kami menjadi contoh terbaik bagi mereka, ketika nanti Mila dan Noam married, gue mau mereka melihat kami this is how we do itu. This is how we love."
(mif/nu2)