Meghan Markle dan Pangeran Harry menjalin asmara selama 2 tahun sebelum akhirnya menikah pada 2018. Sebelum menikah, Meghan disebut memberi ultimatum yang membuat Harry ketakutan.
Hal tersebut diungkap oleh Valentine Low melalui buku yang ia tulis bertajuk Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown. Dua orang sumber berbeda menyebut Meghan Markle memberi ancaman kepada Pangeran Harry di awal hubungan mereka.
"Meghan bilang, 'Kalau kau tidak segera mengeluarkan pernyataan aku adalah kekasihmu, lebih baik putus sekarang!'" ujar sumber menirukan ucapan Meghan Markle kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harry kemudian dibuat panik. Dia bilang, 'Meghan akan putus denganku'," lanjutnya.
Menurut buku yang ditulis Low, Pangeran Harry kemudian segera menghubungi Jason Knauf, sekretaris komunikasi untuk Pangeran William, Kate Middleton, dan Pangeran Harry saat itu. Harry disebut meminta Knauf untuk segera merilis pernyataan yang mengkonfirmasi hubungannya dengan Meghan dan mengutuk perilaku rasis yang ditunjukkan oleh sejumlah tabloid Inggris.
"Staf Harry tahu Meghan berbeda dari kekasih anggota kerajaan lain. Ia punya opini sendiri dan akan memberitahukannya kepada semua orang," demikian bunyi kutipan dari buku.
"Di musim semi 2017, lebih dari enam bulan sebelum mereka bertunangan, Meghan bicara pada salah satu penasihat Harry. 'Kurasa kita berdua tahu aku akan menjadi salah satu bosmu dalam waktu dekat'," tulis Low.
Dalam buku yang sama, Valentine Low juga mengungkap perlakuan Meghan Markle kepada para staf setelah menikah dengan Pangeran Harry. Bahkan, staf punya sebutan sendiri untuknya. Mereka menyebut ibu dua anak itu 'sosiopat yang narsis'.
"Semua orang tahu institusi ini akan dinilai dari kebahagiaan Meghan. Kesalahan yang mereka buat adalah berpikir bahwa Meghan ingin bahagia," ujar salah satu mantan staf dikutip oleh Low dalam bukunya.
"Meghan justru ingin ditolak. Karena ia terobsesi dengan narasi itu sejak hari pertama," lanjutnya.
(dal/pus)