Retaknya hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle dengan keluarga kerajaan Inggris sudah menjadi rahasia umum. Bahkan secara terang-terangan, bintang Suits tersebut beberapa kali menceritakan ketidakadilan yang diterimanya saat masih tinggal bersama keluarga kerajaan.
Segala pernyataan Meghan Markle tersebut seakan didukung oleh pengakuan Christina Oxenberg, keturunan bangsawan Serbia yang juga merupakan sepupu Raja Charles III dalam wawancaranya dengan The Post belum lama ini. Oxenberg menyebut perlakuan yang diterima oleh Meghan Markle juga dialami oleh mereka yang ingin masuk ke dalam lingkungan keluarga kerajaan.
"Kepada Meghan Markle, aku bilang, 'Yang kau alami adalah jenis peloncoan yang mengerikan,'" ungkap Christina Oxenberg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saja dia bisa bertahan di sana sedikit lagi, akan datang orang lain yang bisa menjadi sasaran selanjutnya. Tidak ada yang semudah itu diterima," lanjutnya.
Dilanjutkan oleh Christina Oxenberg, ia mengaku apa yang dialami oleh Meghan Markle sangat brutal. Perlakuan yang ia sebut sebagai peloncoan, terjadi lebih parah karena statusnya yang bukan kewarganegaraan Inggris.
"Mereka sangat keras. Mereka cukup keras pada orang asing," jelas Oxenberg.
"Ini bukan soal warna kulitmu. Ini semua terjadi karena dia orang asing," pungkasnya.
Mengenai penuturan Chrsitina Oxenberg, hingga kini pihak kerajaan Inggris masih belum angkat bicara.
Sebelumnya, Meghan Markle juga pernah membahas tentang perlakuan kerajaan Inggris yang tak bisa ia terima. Salah satunya ketika keluarga kerajaan sempat berniat tidak memberi perlindungan atau gelar pada sang putra, Archie, karena khawatir warna kulitnya akan seperti Meghan Markle yang merupakan keturunan Afrika-Amerika.
"Terdapat kekhawatiran tentang seberapa gelap kulit anakku ketika dia lahir," ungkap Meghan kepada Oprah kala itu.
Meghan Markle dan Pangeran Harry memutuskan pindah ke Amerika Serikat dua tahun setelah resmi menikah. Pangeran Harry juga memutuskan mundur sebagai anggota senior keluarga kerajaan dan memutuskan tidak akan terlibat dengan aktivitas kenegaraan.
(dal/nu2)