Proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, menjadi momen pertama kali Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi kembali bertemu. Dalam momen itu terlihat keduanya saling berpelukan.
Pada momen tersebut juga terekam Irjen Ferdy Sambo mencium dan memeluk Putri Candrawathi. Netizen melihat situasi tersebut ada yang terharu ada juga yang meragukan kemesraan pasangan tersebut.
Pakar Mikro ekspresi, Kirdi Putra memberikan penjelasan soal ekspresi Putri Candrawathi dan Irjen Ferdy Sambo bertemu Kirdi Putra dilansir dari Selebrita Heits menegaskan dalam mikro ekspresi tidak ada istilah muka menyesal atau muka bohong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Muka penyesalan sayangnya nggak ada di mikro ekspresi. Muka bohong, muka penyesalan nggak ada. Yang ada adalah ekspresi sedih yang ditampilkan, sekali lagi, dengan ketepatan di bawah 50 persen oleh PC. Karena posisinya dia sembunyi dengan heading gesture. Dia kemudian alisnya tetap ke bawah juga," jelas Kirdi Putra soal ekspresi Putri Candrawathi.
Saat keluar dari dari rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Putri Candrawathi yang terus memakai masker terlihat tak melepas pegangannya dari lengan Ferdy Sambo. Putri juga terlihat berusaha menyembunyikan mukanya di balik punggung sang suami.
Soal ekspresi Irjen Ferdy Sambo, Kirdi Putra menilai justru ada ekspresi canggung yang terlihat.
"Ketika dia sedang berhadapan dengan Nyonya, berhadapan dengan PC, menariknya adalah ekspresi wajahnya jadi kelihatan lebih formal, jadi kayak canggung, tegang sebetulnya. Tapi kita baca itu kondisi canggung," kata Kirdi Putra.
Ada dua kemungkinan yang bisa diduga dari ekspresi wajah Irjen Ferdy Sambo saat bertemu dengan Putri Candrawathi. Apakah mungkin Ferdy Sambo merasa bersalah dengan sang istri?
"Kemungkinan pertama adalah sudah lama nggak ketemu. Tapi kayaknya ini sebuah logika yang nggak nyambung. Bukannya yang tidak bertemu bertahun-tahun, ini baru berpisah sebentar," jelasnya.
"Kemungkinan kedua, ketika si FS ini merasa dia bisa jadi nggak nyaman karena melibatkan PC yang sebetulnya dalam skenario yang seharusnya nggak kena. Bisa jadi ini terjadi karena perasaan bersalah yang terjadi karena itu. Atau bisa jadi ada sesuatu yang terjadi antara mereka terkait dengan kasus ini," beber Kirdi Putra, pakar mikro ekspresi.
Selama menjalani rekonstruksi, ekspresi Ferdy Sambo dinilai lebih memperlihatkan rasa murung. Akan tetapi, bukan murung yang menunjukkan kesedihan mendalam atau penyesalan.
"Yang ditampilkan oleh FS lebih cenderung dia itu murung. Bukan sebuah basis kesedihan besar dalam lingkaran kasus ini. Ada penyesalan terhadap sesuatu, bukan (karena itu). Tetapi lebih cenderung tentang sebuah hal sederhana yang membuat dia terganggu, sedih kecil. Bisa jadi karena keribetan yang terjadi," tukasnya.
(pus/dar)