Saat ini sudah banyak sekali influencer yang hadir dan bersaing di media sosial. Mereka punya keunikan tersendiri dan tak jarang juga yang beralih menjadi pengusaha dengan membuat brand baru.
Influencer pun seolah menjadi pekerjaan baru yang begitu menjanjikan di kalangan remaja-remaja saat ini. Banyak yang menganggap jika pundi-pundi uang datang dengan cara yang mudah dan hidup cukup mewah dalam waktu yang singkat menjadi daya pikat dari ranah tersebut.
Lantas apakah influencer masih efektif saat ini? Jika bicara tentang hal tersebut, berdasarkan riset Nielsen disebutkan jika pasar global masih mengandalkan media sosial sebagai sarana iklan hingga 53% di tahun depan. Hal ini pun membuat peluang bagi para influencer untuk mendapatkan kesempatan dari brand-brand tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun influencer tak hanya berkesempatan untuk mempromosikan brand saja, mereka juga kini dipercaya dalam membawakan sebuah kampanye dari perusahaan-perusahaan besar.
Tentunya kita ingat dengan fenomena Paris Fashion Show, di mana Juragan 99 membawa belasan influencer lokal untuk melancong ke Prancis. Demi meningkatan brand miliknya, Shandy Purnamasari rela merogoh kocek hingga cukup dalam untuk membuat kampanye serentak demi meramaikan perilisan produk terbaru dari MS Glow kala itu.
Kampanye nya pun terbilang sukses jika melihat animo masyarakat, namun hal itu juga mengundang pro dan kontra karena dianggap missleading. Mereka disebut bukan tampil di Paris Fashion Week melainkan hanyalah sebuah ajang di lingkup daerah tersebut.
Menyusul kritisi netizen, Shandy Purnamasari selaku CEO MS Glow menjelaskan alasannya menuliskan klaim tampil di Paris Fashion Week. Pada Selasa (8/3/2022), dia mengunggah Instagram Stories dan menyebut jika desainer Leanne Marshall yang berkolaborasi dengan MS Glow menuliskan hashtag bahwa koleksinya akan dipamerkan di Paris Fashion Week.
"Ini IG @fashionweekonline di highlight yg paris ada runway @leannemarshallofficial dan mereka tulis #parisfashionweek, di IG lean sebelum kita berangkat pun beliau posting dgn hastag #pfw."
"Saya ga berkecimpung di dunia Fashion wawasan sy ttg fashion ga trlalu luas jd saya ga terlalu paham tentang itu, kita hanya sebuah brand lokal yg diberi kesempatan untuk kolaborasi dengan brand luar," tulis CEO PT. Kosmetika Global Indonesia itu.
Meski begitu ada juga kampanye yang dilakukan oleh influencer yang lancar dan sukses besar. Seperti yang dibuat oleh Barbara Kristoffersen tentang #brownhoodie yang viral. Ia membuat perusahaan besar seperti Gap kembali merilis hoodie yang dulu sudah tak pernah dibuat kembali dan laris manis di pasaran dengan total enagement mencapai 188,35 persen.
(ass/ass)