Ribut Influencer Dibayar Mahal di Film Meski Tak Bisa Akting

Ribut Influencer Dibayar Mahal di Film Meski Tak Bisa Akting

Asep Syaifullah - detikHot
Selasa, 11 Mei 2021 07:00 WIB
Foto ilustrasi untuk prostitusi artis
Influencer dibayar mahal tak bisa akting jadi sorotan di China / Foto: Phil McCarten/Getty Images
Jakarta -

Media sosial saat ini menjadi salah satu lahan besar yang tengah dilirik oleh para pelaku bisnis, termasuk di dunia seni peran. Beberapa produser pun rela merogoh kocek sangat dalam demi memajang salah satu influencer ternama di filmnya.

Hal inilah yang saat ini tengah ramai di industri film China. Beberapa aktor dan aktris mengeluhkan tingginya bayaran para influencer yang ternyata sama sekali tak bisa berakting di depan kamera.

Isu tersebut mencuat usai Zheng Shuang dilaporkan mendapatkan bayaran yang sangat fantastis untuk penampilannya di sebuah serial televisi. Menurut rekan kerjanya ia dibayar hingga USD 24,6 juta atau senilai Rp 3,7 triliun untuk satu program tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka itu pun menjadi sorotan banyak pihak termasuk pelaku di industri tersebut, karena rata-rata para aktor dan aktris hanya dibayar USD 4.900. Hal ini membuat Zheng Shuang bisa membeli rumah mewah hanya dengan dua hari bekerja sementara yang lainnya membutuhkan waktu hingga 30 tahun.

Fenomena tersebut muncul usai hadirnya tren Fandom Culture sejak 2015 di mana para produser lebih memilih menaruh wajah-wajah para idol atau pun influencer untuk menarik perhatian para fansnya.

ADVERTISEMENT

"Tren ini menunjukkan penurunan profesionalitas (dalam dunia akting) karena ada banyak bintang namun tak bisa akting, seperti Lu Han, Huang Zitao atau pun Kris Wu yang seringkali dilatih dalam sebuah grup idol," ujar Wang Hailin, penulis naskah drama yang sempat bekerja sama dengan Zheng Shuang kala diwawancarai oleh South China Morning Post.

Kejadian itu muncul karena permintaan pasar yang berganti dan kini tak lagi melihat kemampuan melainkan seberapa populernya sang aktor atau pun idol tersebut di media sosial.

Parahnya lagi bahkan kadang sang bintang sama sekali tak berniat untuk mempelajari akting dan menikmati hal tersebut di tengah kepopulerannya. Seperti yang terjadi pada Angelababy pada 2017 lalu.

Saat dirinya tengah booming, ia sempat bermain dalam drama General and I. Dalam beberapa adegan ia tak dapat hadir untuk syuting karena jadwal yang padat dan digantikan oleh teknologi post-produksi editing dengan mengambil beberapa potongan-potongan adegan lamanya yang menuai protes dari para penonton.

Ketenaran nama besar sang bintang memang berhasil menarik perhatian masyarakat di dalam tayangan itu. Hal itu pun membuat munculnya dua kontrak yang mana salah satunya digunakan untuk menipu pihak pajak.

Beberapa pihak studio pun memilih untuk bekerjasama dengan sang aktris untuk memanipulasi bayaran yang diterimanya dengan kontrak palsu. Seperti yang pernah dilakukan Fan Bingbing mendapatkan USD 9,3 juta namun dipalsukan hingga menjadi USD 1,5 juta dan dibongkar oleh presenter Cui Yongyuan.




(ass/doc)

Hide Ads