Bikin Nyesek, Ayu Anjani Cerita Detik-detik Kapal Tenggelam Tewaskan Ibu-Adik

Bikin Nyesek, Ayu Anjani Cerita Detik-detik Kapal Tenggelam Tewaskan Ibu-Adik

tim detikhot - detikHot
Jumat, 01 Jul 2022 13:44 WIB
Ayu Anjani saat ditemui di rumahnya.
Ayu Anjani Foto: Ahsan/detikHOT
Jakarta -

Ayu Anjani membawa kejadian kapal tenggelam di Labuan Bajo yang merenggut ibu dan adiknya ke polisi. Ia juga cerita detik-detik kapal itu tenggelam.

Ayu Anjani mengaku ingin meluruskan berita terkait tenggelamnya KM Tiana, kapal yang berisikan beberapa anggota keluarganya.

"Saya bukan orang yang suka pansos atau cari perhatian public apalagi dengan keadaan saat ini. Justru karena saya sudah lama tinggal di Labuan Bajo, dalam 6 tahun terakhir ini, saya pun memiliki beberapa kapal di Labuan Bajo dengan regulasi yang sangat ketat baik dari safety boat dan pengalaman crew boat juga memenuhi kriteria tinggi, mungkin ada beberapa juga yang tahu bagaimana SOP keamanan dan kenyamanan tamu di kapal kami, selalu jadi hal terpenting yang selalu saya tingkatkan," tulisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di perusahaan saya, jika ada ABK (Anak Buah Kapal) lalai, tidak adanya inspeksi H-1 trip, minum miras tapa adanya control yang baik hingga membuat mereka terlambat bangun, menyalahi SOP, tidak adanya kesigapan hingga membuat kenyamanan dan tamu terganggu, akan saya keluarkan tanpa kompensasi!"

"Mengingat kejadian in bukan menggunakan kapal saya, jadi saya kurang paham dengan baik pribadi ABK masing-masing. Hanya yang saya tahu, KM Tiana sudah sering sailing beberapa kali setelah renovasi tanpa kendala dan pada saat kejadian, KM Tiana dalam keadaan parkir (berhenti di moring) di area pulau Kambing (lokasi kapal bermalam sebelum menuju pulau Padar), tidak sedang berlayar, tidak ada gelombang ataupun arus dan bukan karena kebocoran."

ADVERTISEMENT

"Dari kesaksian yang saya terima, kapal miring ke kanan secara perlahan dari jam 05.00 WITA hingga saat kejadian di kurang lebihnya jam 05.30 WITA, kemungkinan karena angin kencang yang seharusnya bisa segera diantisipasi jika kapten kapal ada di ruang navigasi dan tidak dalam keadaan masih tertidur pulas dengan crew lainnyaa di bawah!! Kapal semakin miring ke kanan dimana tangga masuk menuju cabin lower deck berada di sebelah kanan, yang mengakibatkan masuknya air laut dari permukaan dan memenuhi ruang bawah deck dulu lalu ke deck tengah," tulisnya di Instagram Stories.

Ayu Anjani lebih jauh merinici cerita tentang kejadian tersebut. Ia menduga salah satu ABK tertidur di ruangan mesin, tapi tak berusaha menyelamatkan ibu dan adiknya.

"Salah satu pengakuan ABK bagian mesin di depan papa saya dan di depan polisi saat kejadian, katanya dia tidur di ruang mesin, tapi mengapa tidak menyelamatkan ibu dan adik saya di ruang deck yang sama saat itu??!! Dia hanya diam tertunduk," kisahnya.

"Adik laki-laki dan papa saya menyelamatkan tamu lain, di deck atas (total 15 tamu termasuk adik perempuan saya yang selamat beserta 2 anak dan suaminya)."

ABK disebutnya cuma menyelamatkan dirinya sendiri. Bahkan travel guide yang juga ada di kapal itu dituduh tak peduli dengan keluarganya.


"Sedangkan ABK dan guide menyelamatkan dirinya sendiri dan barang-barang saya!!! Bahkan guidenya tidak memperdulikan adik saya (Anne) dan suaminya saat teriak minta tolong di cabin deck tengah saat masih terjebak di dalam cabin, dia tidak berusaha untuk memecahkan kaca cabin hanya berdiri melihat adik dan keponakan saya terkurung di dalam cabin dengan air yang sisa sejengkal dari kepalanya," kisahnya.

"Sampai akhirnya adik laki-laki saya (Bram) mendengar teriakan mereka dan masuk dari pintu balkon samping (posisi pintu utama ada di sebelah kanan kapal dan sudah terendam air, jadi tidak memungkinkan mereka berenang ke bawah keluar dari pintu utama bersama anaknya yang masih usia 2-4 tahun tersebut), untungnya ada pintu balkon depan, jadi dievakuasi melalui pintu balkon cabin."

Proses evakuasi kemudian disebutnya terus berjalan. Di tengah-tengah evakuasi ke sekoci, disebuy Ayu Anjani, terdengar samar suara ibunya minta tolong.

"Begitu semua tamu di evakuasi ke atas sekoci, katanya samar-samar masih terdengar suara ibu saya minta tolong, tapi tidak ada satupun crew yang mau turun ke bawah, hanya saling lirik berdiri mematung saat adik-adik dan papa saya teriak-teriak minta mereka ke bawah," tuturnya.

"Hingga akhirnya 1,5 jam berselang, ibu saya dievakuasi oleh salah satu crew kapal teman saya di TKP dengan bermodalkan masker, fin dan selang kompresor nitrogen (pompa angin ban motor), lalu maksa masuk ke cabin bawah dan evakuasi ibu saya yang posisinya sudah ada di lorong deck) karena menurut kesaksian adik saya (Anne) yang saat itu sudah dievakuasi duluan ke kapal Andalusia di TKP, saat itu tim SAR belum ada yang datang dan baru tiba jam 7an WITA (hampir jam 8) itupun tanpa membawa apapun, hanya tim dan nakes (tenaga kesehatan)."

"Begitu tahu masih ada 1 korban lagi yang belum ditemukan, tim SAR baru contact pusat kembali untuk mengambil alat selam. Almarhumah adik saya baru di evakuasi 4 jam setelah ibu saya terjebak di dalam toilet cabin."

Ayu Anjani juga menyebut saat itu, tim SAR hanya mengevakuasi adiknya.

"Adek saya (Luthfi) melanjutkan, katanya kapal tenggelam dan adik saya (Annisa) yang paling bontot masih belum ditemukan (di jam itu ibu saya sudah dievakuasi) dan yang mengevakuasi bukan Tim SAR," tulisnya.

"Tim SAR hanya mengevakuasi adik saya, itupun sebelumnya penyelaman pertama mereka bilang adik saya tidak ada di cabin bawah, jadi sempat berpikir sudah keluar terbawa arus laut. Tapi ternyata adik saya terjebak di dalam toilet nggak bisa keluar karena pintu tertahan tekanan air dan ibu saya nggak sempat menyelamatkan dirinya karena ternyata, nungguin adik saya keluar dari toilet dan juga posisi lower deck kurang pencahayaan (gelap)."



Simak Video "Video: Kapal Angkut 57 Kerbau Tenggelam di Perairan Bentaeng, 3 ABK Hilang"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads