Ayu Anjani bicara di publik terkait meninggalnya ibu dan adiknya menjadi korban dari tenggelamnya kapal di perairan Taman Nasional Komodo. Di situ, ia mengutarakan kekecewaan.
Ayu Anjani mengatakan para kru kapal tidak ada yang berani untuk turun ke ruang bawah kapal guna menolong para tamu yang pada akhirnya menjadi korban. Ibunda tercintanya disebut meninggal dunia usai terjebak di ruangan bawah kapal yang pada akhirnya membuatnya tenggelam.
"Aku sedih karena nggak ada kru yang berani turun ke bawah," kata Ayu Anjani saat ditemui di rumah duka di kawasan Cikarang Barat, Bekasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku sedih karena mama nggak selamat karena nggak ada yang berani turun ke bawah. Padahal katanya mamaku sudah minta tolong," lanjutnya sembari berlinang air mata.
Ayu Anjani sendiri masih tidak terima sang ibunda harus pergi dengan cara seperti itu. Diketahui, ia sendiri memiliki bisnis kapal yang serupa dan selalu mengingatkan kru kapal agar selalu memprioritaskan keselamatan para penumpang.
"Mama tenggelam karena mama terjebak, itu aku nggak terima. Aku nggak terima banget. Maksud aku, aku nggak sangka itu bisa terjadi ke mama aku, padahal aku selalu wanti-wanti ke ABK aku, aku nggak mau ada komplain dari tamu. Aku jaga banget keselamatan tamu," jelas Ayu Anjani.
Selain itu, istri dari Bari Bintang itu juga turut menyesalkan pertolongan Tim SAR yang menurutnya terlambat untuk segera mengevakuasi para korban yang terjebak hingga pada akhirnya tenggelam.
"Aku menyayangkan tim SAR yang datang terlambat," tuturnya.
Pihak keluarga Ayu Anjani menduga adanya kelalaian dari kru kapal yang membuat kapal tersebut pada akhirnya tenggelam. Oleh karena itu, langkah selanjutnya dari keluarga adalah menuntut pihak yang terkait.
Melalui kuasa hukumnya, pihak Ayu Anjani telah membuat laporan polisi ke Polres Manggarai Barat. Perkara itu pun disebut sudah masuk dalam tahap penyelidikan.
"Kami sudah serahkan ke jalur hukum, kami percayakan ke Polres Manggarai Barat yang sekarang dalam tahap penyelidikan, apakah ada unsur kelalaian yang mengakibatkan kematian," ujar kuasa hukum Ayu Anjani.
Menurut keterangan Ayu Anjani, semua yang sekiranya terlibat dalam tenggelamnya kapal yang menewaskan sang ibunda dan adiknya sudah dilaporkan, mulai dari tour guide hingga agen.
"Semuanya, termasuk guide dan agen," ujar Ayu Anjani.
Dengan adanya laporan polisi, pihak Ayu Anjani berharap polisi dapat menangani perkara ini dengan sebaik-baiknya.
"Jadi kita serahkan betu-betul proses hukum ini, sehingga polisi bisa bekerja dengan baik," ujar kuasa hukum Ayu Anjani.
(mau/pus)