Artis Mona Ratuliu memutuskan merawat keponakannya yang bernama Balint. Diketahui, Balint telah kehilangan ibu kandungnya saat usianya baru 2 hari.
Kisah berawal saat COVID-19 era Delta, di mana kakak ipar Mona tengah hamil 8 bulan. Namun, tiba-tiba saja kakak iparnya terkena COVID-19 dan kemudian dirawat di rumah sakit.
Usai kondisinya drop, kakak iparnya itu kemudian melahirkan. Namun sayang, dia hari pasca-melahirkan sang kakak ipar meninggal dunia.
"Jadi pas Delta itu, iparku hamil 8 bulan, kena COVID-19. Terus masuk rumah sakit tiba-tiba saturasi drop 70. Sorenya drop, paginya lahiran. Lahirlah si Balint ini, nah dua hari setelah melahirkan iparku meninggal, jadi ini kita angkut juga karena masih nyusuin Numa (anak Mona) kan, jadi ikut nyusuin Balint juga," kata Mona Ratuliu ditemui di Studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan.
Pada awalnya, Mona Ratuliu hanya ingin menyusui Balint selama seminggu hingga sebulan saja. Namun pada akhirnya, ia memutuskan untuk merawat Balint.
"Karena waktu itu mau nyari donor ASI susah ya lagi Delta, jadi karena mumpung lagi nyusuin ya sudah deh ikut nyusuin saja. Tadinya cuma niat seminggu, dua minggu atau sebulan deh maksimal, tapi ya akhirnya ya sudah deh diputusin di kita dulu saja," ujar Mona Ratuliu.
Keputusannya untuk merawat Balint sudah ia diskusikan terlebih dahulu dengan anak-anaknya.
"Jadi waktu punya ide buat ngerawat Balint itu kita kumpulin anak-anak, karena kita kan tinggal di apartemen, sebenarnya kamarnya pas-pasan, cuma tiba-tiba ada anggota baru datang ya pasti ada risiko berisik, karena Balint kan masih bayi, bisa nangis atau segala macam," tutur Mona Ratuliu.
Ternyata, anak-anaknya merasa antusias dan bahkan tak sabar untuk menyambut Balint sebagai anggota keluarga baru.
"Tapi anak-anak malah excited banget sih waktu itu pengin buru-buru Balint-nya datang ke rumah. Jadi kita memang ngajak ngobrol mereka dulu sih," pungkas Mona Ratuliu.
(ahs/mau)