Suami istri, ada saja yang berhubungan jarak jauh atau LDR. Namun, hubungan seperti itu kerap menimbulkan pikiran-pikiran negatif.
Hubungan jarak jauh suami istri berbeda dengan pasangan kekasih yang berhubungan jarak jauh. Terkadang hubungan itu menjadi ujian.
Overthinking jadi masalah utama ketika rasa percaya pada suami istri yang berhubungan jarak jauh mulai terkikis. Hati-hati, itu bisa memicu kesalahpahaman, pertengkaran, dan berujung perpisahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Ustaz Syam Elmarusy dalam penjelasannya, Al Quran dalam surat Al Baqarah sudah memberikan contoh untuk kehidupan seperti itu. Allah SWT memberikan contoh dari perintahnya kepada Nabi Ibrahim.
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Syam Elmarusy:
Kalau bahasa anak sekarang overthinking. Jadi kalau misalnya kita bilang suudzon, bahasanya curigaan.
Jadi banyak yang tanya bagaimana caranya untuk tidak overthinking? Jadi intinya jangan mengurusi, urusan Allah SWT. Jadi kita ini manusia biasa yang tidak bisa mengambil alih urusan Allah SWT yang tidak tidur, tidak mengantuk, bisa mengurusi 24 jam itu adalah Allah SWT. Kalau kita manusia biasa akan terpisah jarak dan waktu.
Subhanallah ini sudah tercontoh dalam surat Al Baqarah di mana sepasang suami istri yang sedang romantis-romantisnya, tapi harus terpisah jarak. Bukan karena apa-apa, tapi karena perintah Allah SWT.
Tersebutlah Nabi ibrahim As diperintahkan oleh Allah SWT, diperintahkan membawa istrinya Siti Hajar dan anaknya yang baru lahir Ismail As. Ketika dibawa ke lembah gurun, padang pasir yang kosong dan gersang, tidak ada kehidupan di sana, kosong, dan tidak ada air di sana. Diturunkanlah Siti Hajar dan Ismail As di sana.
Setelah diturunkan tidak ada apa pun di sana, sebagai istri saleha bertanya kepada suami. Siti Hajar turun Ismail turun dari untanya, Ibrahim langsung naik lagi ke untanya dan berbalik ke Palestina.
Dikatakan Siti Hajar, 'Wahai suamiku engkau tinggal kan aku untuk siapa? Tidak ada siapa-siapa di sini. Kau tinggalkan aku di sini?'
Nabi Ibrahim As tidak menoleh sama sekali. Karena bila Nabi Ibrahim menoleh dan menjawab dari apa pertanyaan Siti Hajar maka akan terjadi perbincangan, kalau ada perbincangan akan ada rasa tidak enak hati kepada anak dan istrinya, kapan rasa tidak enak hati ini muncul maka dia tidak akan menjalankan perintah Allah SWT. Maka Nabi Ibrahim terus berpaling menjalankan untanya kembali ke Palestina.
Siti Hajar 'Wahai Ibrahim suamiku, wahai Nabi Ibrahim utusan Allah untuk siapa engkau tinggalkan aku di sini?' Maka Nabi Ibrahim tetap menahan dirinya untuk tidak menoleh. Ketika Hajar mengatakan 'Apakah engkau meninggalkan aku kepada Allah. Aku sangat yakin Allah tidak akan pernah meninggalkanku, dan tidak akan membiarkanku.' Makanya kita tahu sekarang ada bukit Safa dan Marwah.
Baca juga: Kata Ustaz: Hai Suami! Jangan Pelit ke Istri |
Tahu nggak apa yang membuat LDR mereka kuat? Pertama, keyakinan Nabi Ibrahim kepada Allah. Kedua, keyakinan Hajar kepada suaminya.
Kenapa Hajar percaya untuk diajak jalan-jalan dan ditinggalkan di sana? Karena dia yakin Ibrahim suami saleh. Karena kunci daripada LDR itu yakin pasangan kita adalah orang-orang yang saleh dan salihah.
Kalau udah terlanjur (ada yang selingluh saat LDR) ya sudah serahkan kepada Allah SWT. Kalau Allah sudah menitipkannya dan dia tetap berseleweng dari jagaan Allah, berarti dia berdosanya bukan sama kita lagi, tapi dosanya sama Allah SWT.
Baca juga: Kata Ustaz: LGBT Lebih Berat dari Zina |
(pus/wes)