Ahli Sarankan Medina Zein Dimotivasi Keluarga, Ibunda Malah Dilarang Besuk ke RS

Ahli Sarankan Medina Zein Dimotivasi Keluarga, Ibunda Malah Dilarang Besuk ke RS

Pingkan Anggraini - detikHot
Selasa, 17 Mei 2022 08:02 WIB
Gaya Medina Zein yang kembali berhijab.
(Foto: Dok. Instagram @medinazein92.) Ahli Sarankan Medina Zein Dimotivasi Keluarga, Ibunda Malah Dilarang Besuk
Jakarta -

Medina Zein kini tengah dirawat di salah satu rumah sakit di Jawa Barat. Dia disebut mengidap bipolar seperti dijelaskan oleh kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution.

Idealnya, orang-orang yang mengidap bipolar perlu diberikan motivasi oleh keluarga dan teman terdekat. Hal ini agar mereka dapat terhindar dari hal-hal yang buruk seperti alkohol, obat-obatan terlarang, dan keinginan untuk bunuh diri seperti disarankan oleh Dokter Lahargo Kembaren, dokter spesialis kejiwaan, dalam sebuah perbincangan dengan detikcom.

Namun sayangnya kondisinya tak mendukung buat Medina Zein dan keluarganya. Malah menurut keterangan dari pihak keluarga, ibunda Medina Zein sudah dilarang buat datang membesuk sang anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ibu Tien sudah nggak boleh nengok lagi," kata kuasa hukum pihak keluarga Medina Zein, Ade Angraini, dalam sebuah wawancara belum lama ini. Dia ditemani oleh Tien (ibu Medina Zein), Pujo (ayah Medina Zein), dan Sunarya (kakek Medina Zein) saat memberikan keterangan.

"Ditengok hari pertama jadi nggak bisa tidur," lanjut dia.

ADVERTISEMENT

Pihak keluarga Medina Zein juga mendapat informasi soal kondisi kesehatan sang pebisnis lewat kuasa hukumnya yakni Razman Arif Nasution. Sebelumnya Razman memberikan keterangan bahwa bipolar yang diidap oleh Medina Zein sudah kategori 'akut tahap tinggi'.

"Dia akan dicek saraf-sarafnya, bipolarnya dan bipolar Medina Zein adalah bipolar akut tahap tertentu. Tapi bukan gila ya, ingat itu. Tapi bipolar akut tahap tinggi," beber Razman Nasution belum lama ini.

detikcom mencoba mencari tahu mengenai bipolar akut tingkat tinggi yang tengah dialami Medina Zein. Dokter Lahargo Kembaren, seorang spesialis kejiwaan, menegaskan bahwa gangguan mental bipolar akut tahap tinggi tidak ada.

Hanya saja memang gangguan kejiwaan bipolar ada tingkatannya atau yang biasa disebut episode mood. Berikut penjelasan Dokter Lahargo Kembaren saat dihubungi detikcom, Senin (16/5/2022).

"Yang pertama episode Mania, dimulai dengan perasaan senang disertai dengan energi yang berlebih, merasa sangat kreatif. Perasaan ini secara cepat berkembang menjadi suatu euphoria (perasaan senang yang sangat berlebihan) atau menjadi sangat irrirable atau sensitif. Orang dengan mania biasanya menolak disalahkan dan sering malah menyalahkan orang yang menegurnya," ujar Dokter Lahargo.

"Kedua, ada Hipomania (episode hipomanik). Episode ini lebih ringan dibandingkan episode manik dengan gejala-gejala yang sama tetapi tidak terlalu menyebabkan gangguan. Selama episode hipomanik ini, pasien dapat merasakan mood yang meningkat, merasa lebih baik dari biasanya dan merasa lebih produktif. Episode ini dirasakan sebagai perasaan yang baik dan jarang disadari oleh seseorang sebagai hal yang salah," tutur Dokter Lahargo lagi.

Lebih lanjut, episode ke tiga dan keempat dari bipolar adalah depresi dan campuran. Dalam episode depresi, biasanya orang akan terlihat dari gejalanya selama 2 minggu. Dokter Lahargo pun mencoba menjelaskannya lagi.

"Depresi (episode depresi mayor), selama episode ini, selama 2 minggu pasien mengalami gejala-gejala. Perasaan sedih dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang sebelumnya diminati. Kesulitan tidur atau tidur berlebihan. Kehilangan nafsu makan atau makan jadi terlalu banyak. Sulit berkonsentrasi atau sulit membuat keputusan dan masih banyak lagi," sahutnya.

Lalu pada episode campuran, Dokter Lahargo menegaskan, biasanya orang akan mengalami ini akan melakukan semua hal yang disebutkan pada episode sebelumnya.

Dalam waktu yang singkat orang yang mengidap bipolar episode campuran akan mengalami perubahan mood sampai depresi secara bergantian.

"Dalam episode campuran, dalam waktu yang singkat terdapat perubahan mood mulai dari mania dan depresi yang berlangsung bergantian," jelas Dokter Lahargo.

(aay/aay)

Hide Ads