Kata Ustaz: Transgender Tetap Ahli Iman Bukan Keluar dari Iman

Kata Ustaz: Transgender Tetap Ahli Iman Bukan Keluar dari Iman

Tim detikcom - detikHot
Kamis, 03 Feb 2022 06:00 WIB
Buya Yahya
Buya Yahya bicara tentang kebaikan seorang transgender. Foto: Buya Yahya
Jakarta -

Transgender kerap kali dipertanyakan soal amal kebaikannya. Belakangan yang ramai dibicarakan adalah tentang Dorce Gamalama.

Dorce Gamalama sempat memberikan balasan soal pendapat para ulama tentang keinginannya dimakamkan sebagai perempuan. Dorce juga sempat mengucapkan terima kasih kepada Buya Yahya.

"Saya sangat hormat dengan Buya Yahya dibanding dengan yang lain-lain. Buya Yahya adalah ulama luar biasa yang penuh jiwa sosial, yang penuh jiwa hati, jiwa besar yang tidak menjatuhkan orang, tidak menghujat orang, tidak mencaci orang, tidak memaki orang. Terima kasih Buya Yahya. Bagaimanapun nanti hamba akan serahkan kembali pada Allah SWT," ucap Dorce Gamalama dalam unggahannya di Instagram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Ustaz mengutip nasihat dan pandangan Buya Yahya soal pengurusan jenazah transgender atau waria. Dalam hal ini, Buya Yahya juga menegaskan transgender tetap punya iman dan bisa berbuat baik untuk agama yang dianut.

Berikut penjelasan Buya Yahya dilansir detikcom dalam channel YouTube pribadinya:

ADVERTISEMENT

Seorang laki-laki yang lahir laki-laki, kemudian lalu diubah menjadi perempuan hakikatnya dia tetap laki-laki. Hak warisnya hak waris laki-laki, cara merawat jenazahnya adalah laki-laki, karena dia bukan perempuan sesungguhnya.

Hanya dibuatkan di wilayah tersebut, wilayah atau alat seperti alat perempuan tidak mengubah jadi perempuan. Kecuali adalah khuntsa musykil tabayyan. Khuntsa musykil, yang terbukti setelah itu tentang kelaki-lakiannya atau keperempuannya.

Ada orang terlahir nggak jelas, apa laki-laki atau perempuan karena alatnya nggak jelas. Dia punya alat (kelamin) tapi nggak jelas, maka musykil. Dikatakan khuntsa musykil, bikin pusing para ahli fiqih, urusan warisnya gimana, urusan nikahnya gimana, urusan salatnya gimana.

Seiring berjalannya waktu akan tampak hormon, maka di situ disesuaikan semua, dilihatkan kepada ahlinya, kepada semuanya diarahkan untuk dioperasi. Ternyata setelah dibuka ada, ternyata lebih dominan laki-laki.

Tapi (dalam pembicaraan) ini bukan musykil. Laki-laki benar dia. Punya alat laki-laki, diubah jadi perempuan. Ya nggak bisa, dia tetap laki-laki atau sebaliknya.

Dia tetap ahli iman, bukan keluar dari iman. Kalau meninggal ya semoga Allah ampuni, yang hidup jangan tiru-tiru dia karena besar dosanya, besar di hadapan Allah SWT. Tapi kalau sudah meninggal jangan didosa-dosakan, semoga Allah SWT mengampuni (dosanya) wong dia orang beriman kok.

Bahkan ada haji dan umrah juga. Hajinya bagaimana? Pusing nih, ini Ibu Haji atau Pak Hajah? Bingung, serba salah. Mohon jika ada yang bisa menyambungkan saya dengan teman-teman yang diuji oleh Allah, dengan hal-hal semacam itu kami ingin menyambungkan dengan mereka untuk mengobrol secara khusus. Bukan untuk dihinakan kemudian dilaknat, nggak. Ada satu hal yang berbeda dalam dirinya.

Ada yang perlu dibenahi apakah mentalnya, atau macam-macam. Jadi jangan biasa mencaci maki, mengolok-olok. Ini bicara hukumnya saja, mohon maaf dengan Anda yang diuji dengan hal tersebut bukan berati saya mencaci Anda. Ini bicara hukum, selagi Anda dulu laki-laki, terlahir dengan nama laki-laki, yaitu Anda. Sekarang meski berubah seperti apa, ya tetap Anda laki-laki, kalau meninggal dirawat seperti laki-laki, warisnya Anda laki-laki.

Semoga Allah SWT mengampuni semuanya, bagi hidayah semuanya, yang meninggal diampuni selagi ahli iman, sebesar apa pun dosanya.




(pus/nu2)

Hide Ads