Kata Ustaz: Rezeki Sudah Diatur, Tak Bisa Tiba-tiba Datang

Kata Ustaz: Rezeki Sudah Diatur, Tak Bisa Tiba-tiba Datang

Tim detikcom - detikHot
Kamis, 20 Jan 2022 06:10 WIB
Pendakwah
Kata Ustaz bicara soal kerja keras dan doa, rezeki memang sudah diatur tapi tidak bisa datang tiba-tiba. Foto: dok. Instagram Ustaz Maulana
Jakarta -

Belakangan cerita para sultan yang awalnya bukan siapa-siapa kini bisa menjadi pengusaha yang kaya raya. Seperti Raffi Ahmad, Doni Salmanan, Indra Kenz, dan Gilang Juragan 99.

Cerita para sultan itu tentu membuat banyak orang berpikir, bagaimana bisa kaya padahal dahulu bukan siapa-siapa. Kerja keras dan doa yang keras, menjadi hal yang dibahas dalam Kata Ustaz kali ini.

Ustaz Nur Maulana dalam tayangan Islam Itu Indah bicara hubungannya antara kerja dan doa yang keras. Tidak ada rezeki yang datang dengan sendiri, meski memang sudah diatur oleh Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut nasihat Ustaz Nur Maulana soal pekerja keras juga termasuk ciri orang beriman:

Ikut qadarullah atau ikut usaha? Semua sudah dicatatkan, semua sudah disiapkan, tapi ada kan namanya tambahan, namanya bonus, namanya usaha, ada namanya menjemput bola, ada namanya menjemput rezeki, tapi ada juga yang menunggu, memberi. Tapi kan lebih mulia membeli daripada diberi, kan?

ADVERTISEMENT

Memberi, menerima, meminta, meminta-minta. Jadi lebih bagus kalau kita bisa memberi. Ada nggak hhubungannya bekerja keras dengan doa, ibadah yang taat sehingga mendapatkan rezeki yang meledak-ledak.

Maka mohon maaf, astaghfirullahallazim, harus saya sampaikan. Segala sesuatu yang diusahakan akan dinilai dengan seberapa usahanya. Nasi saja yang sudah ada di depan mata, tidak ada yang loncat sendiri. Tapi, harus diusahain dimasukin, ada pergerakan, ada usaha.

Wa min dabbatin

(Artinya) Bagi siapa yang bergerak.

Ada yang bergerak dengan berenang, ada yang bergerak dengan melangkah. Kodok, atau cicak pun cuma diam tapi ada pergerakan lidahnya (untuk makan). Mohon maaf, maka diusahakan dinilai dan diperlihatkan dari apa yang sudah diusahakan.

Insyaallah akan disempurnakan dengan balasan yang sempurna. Tidak semudah yang kita kira. Ada yang namanya perjuangan.

Orang yang bekerja dengan mempersiapkan, mohon maaf saya harus katakan, jauh lebih sukses dibanding orang yang bekerja tapi tak ada persiapan. Bisa jadi dia akan timbul penyesalan.

Bahwa ciri-ciri orang beriman itu salah satunya adalah bekerja keras, bukan hanya tinggal diam. Coba lihat para pedagang di pasar itu bentuk keyakinannya luar biasa, yang menjajakan jualannya berkilo-kilo itu punya keyakinan luar biasa, hari itu ada rezekinya. Pernah lihat tukang kebun cuma bermodalkan cangkul, sapu, dia jalan dia car siapa kebunnya yang mau dia betulkan. Itu keyakinannya luar biasa, berjalan. Tukan sol sepatu, tukang perbaiki kompor itu punya keyakinan luar biasa.

Maka ciri orang beriman seperti itu. Yakin. Aku kerja saja soal ada atau tidak ada hari ini itu tidak ada urusan, persoalan ibdah saya diterima atau tidak ibadah saya hari ini itu tidak ada urusan yang penting saya ibadah saja. Maka makna keimanan itu adalah keyakinan.

Ada keyakinan, maka usaha dengan bersungguh-sungguh untuk mencapai hasil. Allah menginginkan, menghidupkan kita di bumi ini untuk mengetahui siapa yang terbaik di antara kita, siapa yang berkualitas, muslim, muttaqin, mukhlis, istikamah, itu deretan naik, naik, naik karena adanya keyakinan.

Maka milikilah keyakinan dari setiap usaha kita harus ada keyakinan. Kalau ada orang takut nanti merugi, merugi jangan harap bisa berhasil. Tidak ada salahnya kita berusaha.

Karakter orang yang kuat itu berharap tapi dia berbuat, bukan berharap saja tinggal 'Ya Allah turunkan rezekimu' tapi tidak keluar. Jadi harus berusaha, tidak tinggal diam kita duduk.

Mau kaya? Usaha. Mau pintar? Belajar.




(pus/nu2)

Hide Ads