Menikah satu kali untuk selamanya, seumur hidup, menjadi impian semua manusia. Memilih calon pendamping khususnya suami yang akan jadi imam keluarga harus sangat diperhatikan.
Perhatian untuk semua perempuan, jangan sampai terjebak dengan laki-laki yang toxic. Peran laki-laki dalam keluarga adalah sebagai imam yang menjadi kepala dan pemimpin.
Kata Ustaz hari ini membahas tentang ciri calon suami yang tidak toxic. Ustaz Nur Maulana dalam Islam Itu Indah menegaskan memilih calon suami bisa melihat dari caranya berkomunikasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkataan adalah hal yang harus dijaga. Berikut adalah nasihat Ustaz Nur Maulana:
Yang menjadi ciri-ciri laki yang mempunyai sifat yang toxic berhubungan dengan cara komunikasinya. Cara berkomunikasinya, ini penting.
Saya langsung meminta untuk kepada semua jamaah untuk berhati-hati karena yang namanya manusia pasti ada nilai sisi keburukannya dan kita berharap sisi kebaikannya. Makanya ketika kita menemui calon (pasangan), itu pasti berkata, 'Ya Allah, berikanlah kebaikan yang ada padanya dan jauhkanlah aku dari keburukan yang ada padanya.'
Maka berbicara tentang ciri laki-laki yang memiliki sifat toxic adalah yang ada hubungannya dengan berkomunikasinya. Orang yang seperti itu, toxic, adalah laki-laki yang mana tidak menjaga ucapan.
Dia tidak menjaga ucapannya, baik itu, maaf tempat dia berbicara, dengan siapa dia berbicara. Kemudian mohon maaf, kata-kata yang dikeluarkan. Kalimat yang ini pantas nggak diucapkan.
Hati-hati ya! Karena nikah dan talak itu tergantung dari ucapan sosok laki-laki. Maka sosok laki-laki harus menjaga ucapannya. Kalau wanita, kita maklumi semua dikomentari, semua diajak ngomong, semua kursi dibahas. Tapi kalau laki-laki harus lebih menjaga ucapan.
Laki-laki yang toxic itu adalah laki-laki yang tidak menjaga ucapannya. Menganggap remeh siapa yang diucapkan, menganggap remeh, biasa, apa yang diucapkan dan apa yang mengenai orang. Hati-hati loh!
Ini kita lebih baik menjaga ucapan kita, karena ketika ucapan sudah keluar dari mulut kita bukan lagi milik kita.
Mankana yu'minu billahi walyaumilakhir falyaqul khairann auiyashmut
Berkata baik, atau lebih baik diam. Tanda orang yang beriman kepada Allah, tanda orang yang beriman kepada hari kemudian.
Artinya setiap ucapan nanti akan diminta pertanggungjawabannya. Makanya orang yang toxic, mohon maaf, tidak berpikir sebelum berbicara akibat yang dia ucapkan.
Mulutmu harimaumu, dari ucapanmu akan menerkam dirimu. Yang membahayakan diri kita adalah ucapan kita.
(pus/nu2)