Clarissa Punipun sudah lama malang melintang di dunia cosplay. Pengalaman dan prestasinya sudah tak diragukan lagi.
Kepada detikcom, Clarissa Punipun blak-blakan soal bayaran. Wanita kelahiran Jakarta, 7 Oktober 1992 itu mengaku dibayar pertama kali usai mantap menjadikan cosplayer sebagai profesi sebesar Rp 1,5 juta.
"Bayaran pertama saat cosplay itu jadi profesi sekitar segitu untuk menjadi guest star atau menjadi maskot untuk brand tertentu," ujar Clarissa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Clarissa Punipun bahkan pernah tak dapat upah saat jadi cosplayer. Hal itu terjadi ketika wanita keturunan Jepang, Tiongkok, dan India itu menghadiri acara di luar negeri.
"Bisa Rp 0 karena kadang-kadang ada event luar negeri yang hanya bisa memberikan akomodasi saja kayak pesawat, hotel, makan," tutur Clarissa.
Clarissa Punipun akan memahami soal pendapat orang dengan pernyataan tersebut. Namun, ia mengaku saat itu memang sedang merintis karier jadi cosplayer.
"Mungkin akan ada yang berpendapat, itu tidak worth it, tapi buatku yang masih merintis karier, itu adalah suatu kehormatan untuk bisa diundang dan sebuah peluang untuk mengenal lebih banyak lagi tentang cosplay secara global, menambah koneksi, portofolio, dan mengharumkan nama Indonesia ke kancah internasional," kata Clarissa.
Clarissa Punipun mengaku punya batasan dalam berpakaian cosplay. Tak cuma memperhatikan karakter yang bakal dipakai, tapi ia juga melihat faktor lain.
"Ada pastinya, karena kita yang memutuskan karakter apa yang kita sukai dan bisa perankan, juga apakah desainnya memungkinkan untuk diri kita. Selain dari faktor internal, kita juga harus memperhatikan faktor eksternal, seperti hukum yang berlaku supaya tidak menyalahi aturan yang ada," ujar Clarissa.
Clarissa Punipun mengatakan orang tuanya sempat ragu usai dirinya memilih jalan untuk serius di dunia cosplay. Tapi seiring berjalan waktu, ia bisa buktikan ke mereka bahwa jalannya tak salah.
"Akhirnya aku hanya bisa buktikan lewat data nyata dan prestasi-prestasi yang didapatkan dari karier yang sekarang," pungkasnya.
(mau/aay)