Nirina Zubir Bertubi-tubi Diterpa Kesedihan

Nirina Zubir Bertubi-tubi Diterpa Kesedihan

Muhammad Ahsan Nurrijal - detikHot
Jumat, 24 Des 2021 11:45 WIB
Nirina Zubir
Nirina Zubir yang bertubi-tubi diterpa kesedihan Foto: Yolanda/detikHOT
Jakarta -

Nirina Zubir berjuang mendapatkan kembali harta almarhum ibunda yang dirampas oleh ART kepercayaannya. Di tengah itu, sang ayah dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatan menurun dan kemarin meninggal dunia.

Kesedihan bertubi-tubi terus menghampiri Nirina Zubir secara bersamaan. Nirina Zubir yang ditemui di kawasan Jakarta Selatan lebih memilih melihat ini sebagai pelajaran hidup.

"Ya saya sih hanya melihat ini sebagai pelajaran hidup. Mungkin ini menguatkan saya ke depan dan keluarga saya juga," ungkap Nirina Zubir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat jenazah sang ayah sudah dimakamkan, Nirina Zubir merasa lega. Nirina Zubir merasa lega sang ayah tak lagi merasakan sakit.

"Tapi yang pasti saya merasa lega lah hari ini, bapak saya sudah nggak sakit lagi. Itu saja yang dihadapkan di hati saya dan keluarga saya," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Walaupun ya terkadang pastilah berat kehilangan orang tua. Tapi mungkin dari kemarin doa saya juga, semoga yang terbaik diberikan kepada bapak saya. Karena saya dan keluarga juga inginnya yang terbaik, nggak sakit, sedih harus melihat ada selang masuk ke hidung, harus diberikan oksigen, napas juga susah," ungkap Nirina Zubir.

Bintang film Paranoia itu berdoa sang ayah diberikan tempat terbaik di pangkuan Tuhan Yang Maha Esa. Nirina Zubir juga berdoa dia dan keluarga diberi kekuatan menghadapi ini semua.

"Tapi sekarang alhamdulillah, insyaallah ini jalan terbaik yang diberikan dan saya menghadapi ini semoga bisa menguatkan dan membuat kami sekeluarga lebih dekat, kuat, dan kompak lagi," doa dan harapan Nirina Zubir.

Kondisi kesehatan ayah Nirina Zubir sudah menurun pada saat dirinya membuka soal kasus mafia tanah yang menghantui keluarganya. Semenjak itu, ayah Nirina Zubir terkena stroke.

"Semenjak dari kita preskon bahwa kami sedang menghadapi masalah awal November tanggal 5, dari saat itu bapak saya kena stroke bolak-balik ke rumah sakit. Terus ditaruh di ICU, HCU, kemudian masuk ke kamar (rawat) sampai akhirnya sudah boleh pulang," kenang Nirina Zubir.

"Ternyata kami diberikan waktu 10 hari kurang lebih di rumah sampai akhirnya balik lagi ke rumah sakit, (Buya) masuk lagi ke ICU, sampai akhirnya hari ini. Kurang lebih dari November itulah," ungkapnya menceritakan kronologi kondisi kesehatan sang ayah menurun dan meninggal dunia.




(pus/dar)

Hide Ads