Pr Pitaloka Ungkap Suka Duka Sebagai Cosplayer

Rising Star

Pr Pitaloka Ungkap Suka Duka Sebagai Cosplayer

Febriyantino Nur Pratama - detikHot
Jumat, 24 Des 2021 09:34 WIB
pr pitaloka
Pr Pitaloka Ungkap Suka Duka Sebagai Cosplayer. (Foto: dokumen pribadi)
Jakarta -

Sosok Princess Pitaloka atau yang dikenal sebagai Pr Pitaloka sudah tak asing di dunia cosplayer Indonesia. Rupanya perempuan asal Bogor itu sudah menekuni dunia cosplay sejak tahun 2015.

Mulanya Pitaloka cuma sekadar datang ke event cosplay dan membeli gantungan kunci ataupun sembari menemani temannya. Kemudian dia mulai tertarik menjadi cosplayer hingga saat ini.

Di balik cosplay karakter anime maupun tokoh karakter game, rupanya ada pengorbanan yang cukup berat dari Pitaloka. Salah satunya kostum yang tak nyaman dipakai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nyaman nggak nyaman kalau ditanya nyaman apa nggak, nggak nyaman serius, pakai wig berjam-jam itu pusing banget, kepala di-press sama karet wignya, jadi kayak ada beban saja. Mending event di tempat yang AC, kalau outdoor keringatnya ngendep, sumpah pusing banget," kata Pr Pitaloka ditemui detikcom di Kebun Raya Bogor.

Sementara itu, untuk preparasi kostum sendiri, dia akui cukup memakan waktu. Terlebih lagi setiap karakter memerlukan ke-matching-an dengan tokoh aslinya, baik anime maupun di video game.

ADVERTISEMENT

"Tergantung, kalau dulu biasanya sama EO disediain waktu dua jam buat makeup. Ya dulu dua jam tergantung si kostumnya ribet apa nggak, karena kan ada armour-armournya tuh. Kalau kita belum tahu karakternya, kita nyesuain dulu dari gambarnya kan ini di mana, di mana pitanya di mana," ungkapnya.

"Kadang ada kadang nggak, kan yang tahu kita sendiri," katanya lagi.

Sementara itu, Pitaloka akui sudah banyak me-cosplay berapa tokoh di eSport yang populer saat ini.

"Seinget gue ya Mobile Legend ada Eudora, Ruby, Lyla, juga Frea. Kalau kartunya Hirata, Sarada Uciha, Zero Two, lebih dari 10," katanya.

Sementara itu, untuk kostum, dia akui terkadang membawa koleksi sendiri ataupun mendapatkan saat event berlangsung. Namun, dia lebih suka jika mendapatkan kostum gratis dari penyelenggara.

Memang untuk membuat sebuah kostum, kata Pita, cukup memakan banyak waktu dan biaya. Minimal satu bulan hingga dua bulan.

"Ada dari event, ada juga modalin sendiri, biasanya dari event. Biasanya dia nanya dulu kalau mau ada kontrak ya dia nanya dulu kostumnya mau bikin sendiri atau dari sini. Ya gue prefer dari sana sajalah. Kalau bikin sendiri butuh waktu berbulan-bulan juga. Kayak bikin kostum tuh sebulan nggak bisa, harus dua bulanan kalau sebulan lo harus punya si maker yang dekat biar bisa cepat. Karena si maker nggak cuma lo doang, ngerjain punya orang lain," paparnya.

Bicara soal bujet kostum, rupanya lumayan relatif, tergantung kesulitan dan detail. Kisaran harganya mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

"Bujetnya kalau kebanyakan armour Rp 2,5-5 juta. Kalau simple di bawah sejuta. Gue pernah bikin Kyle Free Fire itu kan cuma suite doang, ya cuma jaket sama celana doang itu cuma Rp 700 ribu, belum sama tembakannya Rp 200-900 ribu. Ada yang kualitas juga, ada yang biasa saja kayak Kelly FF ada yang Rp 400 ribu juga. Tapi kalau bikin kostum penginnya sekalian yang mirip aslinya. Detail penting banget," paparnya.

Di balik rumitnya menjadi cosplayer, Pita akui sangatlah menyenangkan. Bahkan ada kepuasan batin tersendiri lantaran mampu menuangkan imajinasi ke dalam cosplay.

"Kepuasan batin ada bangetlah (kalau bagus), misalnya lo di event cosplay Kelly FF ada yang makai juga pasti lo membandingkan. Kalau gue warnanya lebih real sama kayak aslinya yang punya orang. Enak ya jadi lo bisa jadi karakter yang lo pengin kayak game yang lo suka banget nih sama Laila gue cocok nggak nih, tuh bagus kan hasil kalau nggak lo suka karakter Naruto, ya lo jadi Naruto menggambarkan imajinasi lo," pungkasnya.

(fbr/mau)

Hide Ads