Teng Teng Teng! 'Pertandingan' Lita Gading VS Saipul Jamil

Round Up

Teng Teng Teng! 'Pertandingan' Lita Gading VS Saipul Jamil

Tim detikcom - detikHot
Minggu, 05 Des 2021 05:30 WIB
Saipul Jamil rayakan kebebasan dengan chilling di pantai.
(Foto: Hanif/detikcom) Berawal dari bulan lalu, saat Saipul Jamil didampingi pengacaranya, Farhat Abbas, mempolisikan Lita Gading dengan Undang-Undang ITE.
Jakarta -

Layaknya pertandingan tinju kelas dunia, di mana para petinju saling berbalas dari satu pertandingan ke pertandingan lain untuk membuktikan siapa yang paling kuat, polemik antara Lita Gading dan Saipul Jamil pun begitu adanya. Saling balas untuk membuktikan diri siapa yang benar.

Berawal dari bulan lalu, saat Saipul Jamil didampingi pengacaranya, Farhat Abbas, mempolisikan Lita Gading dengan Undang-Undang ITE. Lita Gading disebut tidak memiliki etika sebagai seorang psikolog karena menilai orang pedofil seperti itu. Kalimat yang dipermasalah adalah Lita Gading dianggap telah menyebut Saipul Jamil sebagai pedofil. Saipul Jamil pun geram tak terima dengan cap tersebut.

"Kelewatan banget (omongannya), kalimat predator, pedofil dan memprotes masalah penyambutan. Tapi penyambutan itu wajar-wajar saja kok. Serba salah, disambut dengan bunga yang bagus atau telor dipecahin nggak masalah itu hak orang," papar Farhat Abbas kala itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun awalnya diam, psikolog itu pun bereaksi. Dengan didampingi oleh LBH Parfi, Lita Gading melayangkan surat konfirmasi ke Kantor Hukum Farhat Abbas terkait penanganan perkara kasus yang sebelumnya dilaporkan oleh Saipul Jamil ke Polda Metro Jaya. Menurut Lita Gading, apa yang dikatakan olehnya terkait Saipul Jamil sudah tepat.

"Sangat tepat dong, saya juga harus memperjuangkan profesi saya karena saya nggak mau profesi saya direndahkan oleh orang yang tidak paham psikologi kami pun bisa "membantai" profesi lain itu tidak baik juga buat saya," kata Lita Gading.

ADVERTISEMENT

"Jadi temen-temen harus liat semua video saya yang sudah saya sebarkan itu, saya tidak mungkin bicara satu-satu lagi kan, yang jelas di sini, apapun yang saya lakukan, apapun yang saya jelaskan, itu sesuai dengan keilmuan saya," sambungnya.

Bersama dengan tim kuasa hukumnya, Lita memutuskan untuk tidak langsung melaporkan balik Saipul Jamil. Mereka punya alasan khusus sembari menyiapkan diri menghadapi panggilan kepolisian. Kuasa hukum dari Lita Gading, Coki, mengatakan saat ini tidak ada rencana untuk melaporkan balik Saipul Jamil. Akan tetapi, hal itu bisa saja terjadi apabila sudah ada indikasi-indikasi yang mengarah kepada pencemaran nama baik yang berlebihan.

Kemunculan kembali pedangdut dengan lagu Ratu Hatiku memang sudah menuai pro dan kontra sejak awal. Petisi yang meminta boikot kemunculannya di media usia menjalani hukuman kasus pelecehan seksual di bawah umur menembus 500.000 tanda tangan. Sampai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun angkat bicara.

Kembali ke Lita, fakta-fakta itu yang kemudian membuat dirinya tidak sedikitpun gentar menghadapi 'pertandingan' dengan Saipul Jamil. Menurut Lita Gading dirinya tidak salah ketika menyebut Saipul Jamil pedofil. Dia menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak menyalahi kode etik.

"Menurut saya tidak menyalahi kode etik. Karena saya adalah psikolog dan ini sudah terpublish dan merupakan kasus nasional yang memang membutuhkan seorang ahli untuk berbicara mengenai psikologis," tegas Lita Gading.

"Kalau misalkan dia belum tervonis, dan saya mengatakan bahwa dia pedofil, itu baru (menyalahi kode etik). Sekarang kan semua orang sudah tahu dia mantan napi kejahatan seksual, dan saya diminta klarifikasi oleh wartawan sesuai dengan keilmuan saya," tegasnya lagi.

Lita Gading Tidak Mau Kebenaran Ternodai (di halaman selanjutnya)

Sebagai seorang psikolog dan pengajar, Lita Gading hanya ingin menyatakan kebenaran atas dasar keilmuan yang dimilikinya. Tidak ada maksud lain, selain memberikan edukasi kepada masyarakat.

Kuasa Hukumnya juga menilai yang disampaikan oleh kliennya hanya pendapat dari bidang ilmu yang digelutinya sebagai psikolog, dan itu merupakan suatu kebenaran.

"Artinya ini diminta pendapatnya tentang keilmuan dari dokter Lita Gading. Oleh karena itu, gaya bicara dokter Lita yang memang seorang dosen juga, dan dia menyampaikan di beberapa forum," jelas Coki.

"Dengan versi dari Ibu Lita, versi dari keilmuan dia, dari psikologi, dan ini membuatnya menghindari supaya nanti para psikolog lain yang junior maupun yang lain, dalam menyampaikan pendapat apapun tentang keilmuan dia seperti kebenaran yang ternodai, seakan-akan dia yang bersalah saat bicara tentang kebenaran yang sebenarnya. Dan, itu hanya diminta pendapat, sehingga dari sisi keilmuannya dari bidang yang dia kuasai," tutupnya dengan tegas.

Jauh sebelumnya, Saipul Jamil juga sudah menanggapi kontroversi terhadap dirinya saat penyambutan kebebasannya. "Lo ngomongin gue, gue bodo amat. Sebetulnya saya dari dulu sudah ada yang suka dan tidak suka. Saya sih nggak mau ambil pusing, saya mendoakan saja mereka yang tidak suka," ujarnya saat itu.

Belum dapat diprediksi bagaimana hasil akhir dari polemik keduanya. Tapi yang jelas, Saat ini, pihak Lita Gading masih menunggu jadwal pemeriksaan dari Polda Metro Jaya terkait laporan yang diajukan oleh Saipul Jamil. Bagaimana menurut detikers?


Hide Ads