Tukul Arwana sempat jadi korban hoax soal dikabarkan meninggal dunia. Lantas sahabat Tukul, Vega Darwanti, turut merespons.
Memang mendengar hal itu, Vega juga ikut kaget. Bahkan dia meminta untuk lebih tabayun.
"Ya kagetlah ya. Maksudnya sebenarnya alangkah baiknya kalau dapat berita apa pun harusnya tabayun, jadi kroscek lagi benar nggak beritanya," kata Vega Darwanti usai mengisi Kopi Viral Trans TV, kawasan Mampang, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021).
Sementara itu, Vega mengatakan bahwa saat itu kondisi Tukul membaik. Sehingga dia heran dengan adanya berita simpang siur.
"Orang kondisinya juga sudah membaik kok, kalau ada berita-berita simpang siur sana ngomong ini, itu segala macam ya, menurut aku, gimana sih kalau kita nitipin uang bisa kurang, kalau kita nitipin omongan bisa nambah. Jadi orang nambah-nambahinlah omongan, tambahin statement. Begini, begitu," bebernya.
Sementara itu, kabarnya Tukul Arwana sakit karena usai vaksin. Namun hal itu dibantah oleh Vega.
"Sakit karena habis vaksin atau apa, nggak ada hubungannya vaksin dengan pendarahan otak. Sudah dijelasin juga sama dokternya Mas Tukul dan kabarnya Mas Tukul meninggal itu hoax, nggak benar. Karena kondisinya justru Mas Tukul sangat membaik, sudah lebih pulih pasca operasi," paparnya.
Tukul Arwana saat ini masih menjalani perawatan intensif. Ia masih berada di ruang ICU.
Setelah mengalami pendarahan otak, Tukul Arwana sempat mendapat penanganan di Rumah Sakit Brawijaya. Kemudian dirujuk ke RS PON dan langsung dilakukan operasi pada 22 September 2021 malam.
Setelah dioperasi, kondisi Tukul Arwana berangsur-angsur membaik. Bahkan pascaoperasi, Tukul Arwana sudah sadar.
"Pasca operasi tanggal 22, 23-nya sudah sadar," kata Rizki Kimon, manajer Tukul Arwana, di Rumah Sakit PON, Cawang, Jakarta Timur.
Meski sudah merespons, tapi kesadaran Tukul Arwana belum 100 persen. Pascaoperasi Tukul Arwana bisa berkomunikasi menggunakan mata.
"Namanya orang pascaoperasi pasti komunikasinya hanya bertatap mata. Gitu. Selebihnya ada gerakan sedikit," tuturnya.
"Belum bisa diajak ngobrol, hanya kontak mata, tubuh saja yang bisa bergerak," sambung Rizki Kimon.
(fbr/mau)