Lirabica, perempuan 27 tahun yang merupakan mantan finalis Miss Earth 2019 mengklaim dirinya mengalami persekusi. Kejadian itu dialami di rumahnya oleh beberapa warga sekitar.
Lirabica menjelaskan, persekusi yang ia dapatkan berawal dari aksi jogging yang rupanya dilirik laki-laki sekitar perumahannya.
Para istri yang tinggal di sana kemudian geram dan persekusi Lirabica pada 29 Mei 2021. Hal ini dijelaskan Lirabica saat ditemui di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Senin (13/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sangat syok atas kejadian tanggal 29 Mei 2021. Rumah saya dimasuki oleh warga dan mereka berniat persekusi saya," ujar Lirabica.
Lirabica mengaku, saat kejadian itu ia mendapat banyak tudingan yang berupa fitnah dan kata-kata kasar. Tak sedikit warga yang datang menyambangi kediamannya itu.
Saat itu Lirabica bingung dan tak mengetahui kesalahannya. Ia merasa difitnah dan dihujat dengan kata-kata yang tak menyenangkan.
"Melontarkan tuduhan fitnah segala macam. Karena awalnya dari saya olahraga lari gitu di komplek saya," ungkap Lirabica.
"Saya nggak ngerti salah saya apa. Itu semua tidak pernah saya lakukan, tapi mereka memfitnah saya dengan kata-kata yang tidak baik," sahutnya lagi.
Lirabica menjelaskan lagi, kejadian itu dialaminya pukul 10.00 WIB. Saat itu banyak warga datang ke kediamannya dan memaki.
Lirabica mengaku saat itu orang tuanya sempat akan dipukul dengan kursi. Namun hal itu dicegah oleh keluarga yang berada di rumah.
Lirabica juga diminta untuk pergi dari perumahan itu.
"Tanggal 29 Mei, jam 10 pagi. Mereka datang menyerbu, bahkan orang tua saya mau dipukul dengan kursi," tutur Lirabica.
"(Warga yang datang) 10 orang. Mereka masuk sampai ke dalam rumah. Mencaci maki, mengusir juga, 'pergi keluar dari cluster ini'", jelas Lirabica lagi.
Kejadian itu membuat Lirabica merasa sangat terpukul. Ia hanya dapat menangis lantaran tak dapat mengambil tindakan.
Namun Lirabica sudah melaporkan tindakan ini ke Polres Bogor. Ia merasa butuh keadilan untuk dirinya dan keluarga.
"Saya cuma bisa nangis, kemudian mama saya juga syok. Saya nggak tau harus bagaimana, saya buat laporan. Saya kasian dengan orang tua saya. Papa saya tidak berdaya. Dia sakit jadi saya minta pada aparat untuk segara memproses," papar Lirabica.
(pig/nu2)