Chandra Kurniawan tengah hangat dibicarakan di media sosial. Hal itu terjadi usai sang pengusaha membeli mobil 'busuk' Arief Muhammad Rp 500 juta dan klub Liga 1 Borneo FC.
Mengenal lebih dekat Chandra Kurniawan, detikcom berkesempatan berbincang saat mampir ke kantor pria kelahiran kelahiran 6 November 1984 tersebut. Sebelum bergelimang harta, ia sejak remaja telah kerja keras untuk mendapat uang jajan.
"Jadi saya tidak pernah bermimpi saya bisa dalam posisi seperti ini. Jadi dulu waktu saya SMA, saya kerap membantu nyokap almarhum untuk jualan makanan subuh di Pasar Mayestik jam 3 sampai 5. Paginya gue sekolah," buka Chandra saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siangnya gue jualan merchandise kayak stiker, pin. Gue beli di Pasar Pagi gue jual kembali gitu. Yang pasti nggak ada waktu yang nggak gue lakukan untuk senang-senang. Yang gue selalu lakukan itu berpikir bagaimana bisa dapat uang lebih," lanjutnya.
Saat kuliah, Chandra Kurniawan masih kerap berjualan. Pria yang akrab disapa Charock itu biasa memasarkan baju hasil desainnya kepada sahabat sampai berjualan jersey kalau ada pertandingan sepakbola.
"Gue biaya kuliahnya juga dengan mulai ikut jadi asdos (asisten dosen) dan aktif berorganisasi untuk menutupi biaya kuliah. Dan alhamdulillah gue mendapatkan S1, S2 gue dengan beasiswa," ujarnya.
Usai kuliah, Chandra Kurniawan bekerja di salah satu stasiun televisi dan perusahaan telekomunikasi. Ia pun punya prinsip dalam hal bekerja yang membuatnya kerap mendapat kepercayaan.
"Semua yang dilakukan gue itu perjalanan dan ujung-ujungnya gue selalu berpikir dengan konsep happynomic, kita itu harus happy dulu dan memikirkan nilai ekonomis belakangan. Passion dulu, nanti angka-angka akan mengikuti ke belakang. Dan lakukan sesuatu dengan totalitas, karena jika tidak lebih baik, maka lebih baik tidak," tuturnya.
Setelah itu, Chandra Kurniawan mulai berwirausaha dengan menjadi konsultan di bidang kreatif. Hal yang melandasi untuk jalan sendiri lantaran ingin meraih beberapa cita-citanya.
"Gue punya tekad untuk memperbaiki garis keturunan gue. Itulah yang melandasi gue untuk melakukan segala sesuatu dengan terbaik," katanya.
Chandra Kurniawan lalu mengambil langkah untuk mendirikan usaha pada 2017. Di awal bisnisnya berdiri, dirinya hanya punya kantor seluas 50 meter dan 5 orang karyawan. Ia bersyukur kini bisnisnya sudah meluas ke berbagai hal.
"Yang membesarkan dari mulut ke mulut. Saya awal bergerak dari konsultan kreatif, saya menjual ide kreatif saya dari baju atau apa pun. Alhamdulillah saya sekarang punya kantor 5.000 meter dengan 500 orang. Dan saya punya beberapa pabrik di Tangerang dan Bandung. Pabrik baju dan sepatu," ujarnya.
"Dukungan keluarga dan istri yang melandasi gue membuat CRK Corporation yang membawahi tiga bidang, CRK Entertainment, CRK Fashion Industry, sama CRK Creative," sambungnya.
Berkat ide kreatifnya, Chandra Kurniawan saat ini tengah meng-handle perintilan untuk PON Papua 2020. Ia juga belum lama ini membeli saham klub Borneo FC karena visi yang diusung menarik perhatiannya.
"Saya sudah menghandle Sea Games, Asian Games, dan terakhir PON Papua. Saya mengakuisisi dan menjadi stakeholder Borneo FC juga karena mau merealisasikan cita-cita saya," pungkasnya.
(mau/dal)