Belum lama ini Rina Nose sempat membahas perihal karantina yang dilakukan sang oma di sebuah hotel dan harus membayar mahal. Omanya diminta menjalani karantina setelah datang dari Amerika Serikat.
Dijelaskan Rina Nose, saat itu sang oma sehabis pulang dari Amerika Serikat. Oma dari Rina Nose harus ke Amerika karena ingin menjenguk salah satu anaknya yang tengah sakit.
Sepulang dari Amerika Serikat, oma dari Rina Nose harus menjalani karantina meski hasil tes usap PCR-nya dinyatakan negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oh iya, Oma orang Indonesia, anaknya tinggal di sana, karena lagi sakit (anaknya), Oma aku ke sana untuk merawat dan 6 bulan harus pulang dan harus pulang dulu," ujar Rina Nose saat dijumpai di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan.
Baca juga: Ada PPKM Darurat, Rina Nose Akui Santai |
Dijelaskan Rina Nose, selama menjalani karantina sang oma menghabiskan uang yang lumayan banyak. Omanya melakukan karantina mandiri di sebuah hotel.
Rina Nose tidak ingat berapa total uang yang dikeluarkan sang oma untuk melakukan karantina mandiri di sebuah hotel.
"Ya lumayan (harga), ada daftar paketannya," ungkap Rina.
"Ya puluhan juta nggak keluarin biayalah," lanjutnya.
Selain itu, Rina Nose sempat membahas tempat karantina yang disediakan gratis oleh pemerintah.
Rina Nose mengaku tempat karantina itu gratis hanya untuk masyarakat menengah ke bawah. Sementara oma dari Rina Nose masuk dalam kategori yang harus membayar karantina sendiri.
"Katanya yang free buat menengah ke bawah, untuk pekerja, atau tenaga kerja Indonesia," tutur Rina.
"Dia (omanya) termasuk yang harus bayar sendiri," tegas Rina Nose.
Sebelumnya, Rina Nose mengutarakan pendapatnya soal karantina warga negara Indonesia yang baru datang dari luar negeri. Sang oma yang baru pulang dari Amerika Serikat diharuskan karantina dengan membayar sendiri, dengan fasilitas yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh sang oma.
"Setelah semua keterangan kesehatan terpenuhi, Oma tetap harus karantina di hotel selama 5 hari, bayar sendiri 6,8 juta untuk hotel, 2x PCR dan segala fasilitas hotel dan antar jemput yang sangat baik dan mewah namun segala fasilitas itu tidak diinginkan Oma. Dan saya pun sulit memahami kondisi ini," beber Rina Nose.
"Orang sehat dipaksa membayar sesuatu yang tidak diinginkan untuk membuktikan pada orang lain bahwa kondisinya sehat," tutur Rina Nose lagi.
Eks Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan, WNI yang baru kembali dari luar negeri harus menjalani karantina mandiri. Pemerintah juga sudah menyiapkan hotel di sejumlah tempat sebagai fasilitas.
Akan tetapi, WNI karantina di hotel pilihan sendiri harus menanggung dengan biaya sendiri, termasuk biaya tes PCR. Tapi, jika tidak ingin mengeluarkan biaya, WNI harus karantina di hotel yang sudah ditentukan pemerintah.
(pig/pus)