Meski sudah menyatakan mundur dari tugas-tugas dalam keluarga Kerajaan Inggris, Meghan Markle ternyata masih menyandang gelar Duchess of Sussex yang didapatkannya setelah menikah dengan Pangeran Harry.
Dilansir dari Mirror disebutkan jika Meghan sangat takut jika kehilangan gelar tersebut. Hal itu bisa menjadi bencana yang teramat buruk untuk brand dirinya.
Meghan dan Harry mengumumkan jika mereka memutuskan untuk mundur dari tugas-tugas kerajaan pada Januari 2020. Namun keduanya masih menyandang gelar tersebut hingga saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meghan Markle memperkenalkan dirinya sebagai Duchess of Sussex pada berbagai kegiatan, dan yang terkini adalah buku anak-anak The Bench di mana ia menulis dengan nama tersebut.
Salah seorang sumber terdekatnya mengatakan, pada Heat Magazine jika Meghan Markle sangat takut kehilangan gelar setelah suaminya itu membuat pernyataan yang kontroversial tentang Kerajaan Inggris.
"Ia (Meghan Markle) memberitahukan Harry jika mereka harus menurunkan intensitas serangan pada keluarga Kerajaan Inggris, ia takut jika mereka akan mencabut gelar bangsawannya," ungkap sumber tersebut.
Sebelumnya pernyataan Pangeran Harry dan Meghan Markle dinilai kontradiksi soal terapi kesehatan mental. Hal tersebut disampaikan oleh presenter berita Andrew Bolt dan pengamat kerajaan Daisy Cousens.
Di podcast Armchair Expert, Pangeran Harry mengatakan bahwa dia mencari bantuan profesional untuk mengatasi masalah kecemasannya selama menjadi anggota keluarga kerajaan dan mengatasi kesedihan karena kehilangan ibunya, Putri Diana. Adik Pangeran William itu juga mengatakan bahwa dia juga diminta oleh Meghan untuk melakukan terapi psikologis.
Aku pergi ke institusi dan mengatakan bahwa aku butuh pergi untuk mendapatkan bantuan. Aku mengatakan bahwa aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya. Dan dikatakan bahwa aku tidak bisa (mendapat bantuan profesional) karena tidak baik untuk institusi," kata Meghan.
Presenter TV Sky News Australia, Andrew Bolt mengatakan bahwa kedua pernyataan tersebut kontradiksi. Dia mengatakan bagaimana bisa Pangeran Harry bisa mendapatkan bantuan terapi jiwa, sementara Meghan tidak.
"Bukankah dia mengatakan di wawancara populernya bersama Oprah Winfrey, dia ingin pergi ke terapi namun ditolak oleh Istana Buckingham?" ujar sang presenter.
"Pangeran Harry, yang merupakan pangeran sesungguhnya bisa mendapatkan terapi tapi istrinya tidak?" tambahnya lagi.
(ass/wes)