Tindakan Rachel Vennya menggelar sayembara Rp 15 juta untuk buru netizen julid dianggap bisa jadi doxing. Akan tetapi, bagaimana dengan netizen yang terus bisa leluasa mem-bully public figure?
Rachel Vennya pun angkat bicara ketika tindakannya dianggap bisa jadi doxing. Rachel Vennya mengakui tindakan yang dia lakukan tidak bijaksana atau tidak tepat.
Akan tetapi, Rachel Vennya punya unek-unek lain. Ketika public figure mengambil tindakan untuk netizen julid seringkali dianggap mengandalkan kekuatan sebagai orang terkenal. Itu yang membuatnya merasa tidak adil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalo kayak gini pasti gue atau temen2 public figure lainnya yg akan diblg power abuse, atau jahat, atau apa lah, tp kalo kalian blgnya apa?" ungkap Rachel Vennya dalam unggahan Instagram Stories pribadinya dilihat, Senin (31/5/2021).
"Coba pikir lagi jadi sama2 mikir dan memposisikan diri aja sih. Kali masih ada yg blg "resiko public figure" sini gue balikin "resiko kalian juga kalo kena kayak gini"," tukasnya.
Menurut Rachel Vennya ada saatnya netizen harus diberi pelajaran. Tidak selamanya public figure akan diam menerima hujatan atau bully dari netizen.
"Apa yg lo tanam itu yg lo tuai brok. Kalo mau masang ego masing2 yaa kita lapor2an aja, tp siapa yg akan menang? Gak ada kan? Think before you type, itu orang loh yg lo lagi komenin bukan saos sambel yg bisa lo complain," tegas Rachel Vennya.
Semua ini berawal ketika Rachel Vennya mendapat direct message dari seorang netizen. Percakapan dalam DM tersebut diunggah oleh Rachel Vennya ke Instagram Storiesnya.
Dalam DM tersebut sang netizen mengatai Rachel Vennya lonte. Belum lagi dia mengkritik Rachel Vennya yang mematikan kolom komentar postingannya.
"Yahh kok komenan sg nya di matiin," tulis netizen tersebut.
"Bersiap jadi lontai," sambung netizen itu lagi.
Dalam pesan tersebut, Rachel Vennya membalasnya. Tidak diperlihatkan apa yang dikirim Rachel, netizen yang belakangan diketahui bernama Fathin itu menuliskan pesan 'aku harus ngapain dong' dan 'aku gofood in makanan mau kak?' kepada Rachel Vennya.
"Gakmau enak ajaa," bunyi balasan Rachel Vennya pada netizen tersebut.
"Kakkk maaf kakkkk sumpahhh aku janji ga gitu lagii aku mohonn aku harus ngapain biar kakak maafin aku janji sumpah demi allah pake sumpah ini mahh serius maafin aku ya kakk aku harus ngapain sumpaah kakak mau apaa aku kasih," balas netizen itu.
"Gamau, tunggu ya nanti aku cari km selesai liburan. See you (emoji love) Bersiap sama sama," balas Rachel Vennya lagi. Netizen itu pun kembali meminta maaf dan berdalih takut namanya jelek karena masih mau melanjutkan kuliah.
Dari situ, Rachel Vennya menggelar sayembara akan memberikan Rp 15 juta untuk Gofood untuk siapa saja yang tahu biodata lengkap netizen tersebut yang belakangan diketahui bernama Fathin.
"Bayar orang lacak ip address? Mager ah org masih pake akun asli, tinggal bikin sayembara, yang kenal Fathin kalo tau biodata lengkap nama alamat dll aku kasih 15 juta buat gofood sekampung yang paling lengkap yang menang ampe hobby si fathin juga boleh, email ke rachelvennya23@gmail.com," tulis Rachel Vennya.
Rachel Vennya pun sudah mengakui tindakannya membuka sayembara berburu netizen tidak bijak dan tidak tepat. Tapi, Rachel Vennya punya alasan.
"Perbuatan gue emng ga bijak dan mgkn kurang tepat, tp kadang orang2 kayak gini butuh dikasih tau, dikasih pelajaran aja gt kalo ga selamanya org yg lo kata katain diem aja kayak batu, dikira gak bisa ngapa2in, pdhl mah bisa, coba untuk gak ngeluarin "powernya" ibarat mutan udh dikata2in tp ga mau bales pake powernya krn kasian kan dia ga bs bales dgn power juga? tp ya gmn kalo lo jd si mutan? Perumpamaan film aja ini mah wkwkwkwkwkwk nyambung ga tuh," jelas Rachel Vennya.
(pus/dar)