Pulang Kampung Digital ke Jogja, Pongki Barata Punya Pesan untuk Komunitas Musik

ADVERTISEMENT

Pulang Kampung Digital ke Jogja, Pongki Barata Punya Pesan untuk Komunitas Musik

Tim detikcom - detikHot
Selasa, 04 Mei 2021 20:05 WIB
Pongki Barata The Dangerous Band
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Pongki Barata diundang detikcom untuk Pulang Kampung Digital ke Yogyakarta pada Selasa (4/5/2021). Pongki hadir bersama dengan Alit Jabang Bayi, Anas Alimi, dan Indra "The Rain".

Ada banyak nostalgia yang dibicarakan dalam Pulang Kampung Digital episode Jogja. Masing-masing dari para bintang tamu punya kenangan tersendiri soal Yogyakarta. Mulai dari tempat tongkrongan hingga lokasi-lokasi yang berkesan.

Alit Jabang Bayi memilih Malioboro sebagai lokasi nongkrong favoritnya di Yogyakarta. Mengingat sebagai masyarakat asli Jogja, Alit Jabang Bayi juga tinggal tidak jauh dari Malioboro.

"Rumahku dekat Malioboro ada kampung namanya Pajeksan, itu terkenal dengan sentra industri minuman daerah. Tempat nongkrong paling favorit di Malioboro karena ada teman-teman Malioboro Classical, ada temen-temen Girli (Pinggir Kali), jadi komunitas musik yang lebih condong ke lagu-lagu sosial. Gabungnya sama temen-temen KPJM, Komunitas Penyanyi Jalanan Malioboro. Jadi nongkrong saya itu lebih ke anak-anak pergerakan," katanya.

Menyoal komunitas musik di Yogyakarta, Pongki Barata menunjukkan apresiasinya. Menurut Pongki, komunitas musik di Yogyakarta masih menggeliat dan menunjukkan perkembangan yang sangat baik hingga saat ini.

Pongki juga menilai bahwa kini komunitas musik di Yogyakarta jadi lebih variatif. Hanya saja dia menyoroti soal individualisme.

"Gila komunitas musiknya (di Jogja sekarang) lebih bagus. Lebih variatif. Makin solid, makin variatif, dan makin mandiri. Cuma gini, ada satu hal yang ingin saya soroti juga. Kebanyakan (yang sekarang) masih sendiri-sendiri, kurang bareng-bareng gitu. Guyubnya hilang, karena semua memungkinkan untuk dilakukan sendiri," kata Pongki.

"(Dulu) kami, saya Eross, Shaggy Dog, The Rain, dan beberapa band lainnya bisa kumpul-kumpul jadi kita saling tahu kalau, kalau kita sama-sama kita punya banyak info, kalau sekarang kan nggak. Nggak perlu kumpul sama band lain kita bisa dapat info. Jadi mengurangi itunya, cuma ya nggak apa-apa, itu mungkin pilihan situasi zaman. Cuma kalau bisa jadi satu lagi, bisa terjadi yang namanya Jogja Invasion di 2003 sampai 2005 itu," kenang vokalis Jikustik itu.

detikcom menggelar acara Pulang Kampung Digital lagi tahun 2021 ini. Kamu bisa menyaksikan acara ini secara live streaming di detikcom. Jadwal penayangan bisa kamu lihat di media sosial detikcom dan ikuti obrolan seru dengan para narasumber.

(aay/aay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT