Drama rumah tangga Kapten Vincent dan Novita Condro berlanjut. Novita Condro disebut sudah siap pisah dari sang suami.
Hal itu diungkapkan Novita Condro di Instagram Stories. Lewat tulisannya, dia pun menegaskan keinginannya pisah dari Kapten Vincent bukan karena pria lain.
"Dengan terpaksa saya harus keluar dari sebuah hubungan, dari dirinya dan ini bukan karena ada orang lain," tulis Novita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Novita Condro, alasan utama dirinya ingin mengakhiri bahtera rumah tangganya dengan pria bernama asli Vincent Raditya itu adalah lantaran dalam pernikahannya, ia merasa tidak ada rasa saling menghormati dan menghargai lagi.
"Semuanya karena hubungan yang saya jalani selama ini bukanlah hubungan yang saling menghormati dan saling menghargai sebagai pasangan," ujar Novita.
Novita Condro melanjutkan, "Saya dibantu oleh konsultan yang aktif dalam bidang kesehatan dan hukum mengenai bagaimana seharusnya hubungan sebagai pasangan yang baik dan bagaimana sebagai seorang wanita, saya juga bisa berdiri sendiri dengan kedua kaki saya sendiri."
Novita Condro mengaku dirinya sempat merasa sangat bergantung pada Kapten Vincent. Ia bahkan sempat berpikir tidak bisa hidup bila tak ada sang pilot di sisinya. Akan tetapi dia kini tersadar, hubungan yang dijalaninya tak lagi sehat.
"Meskipun sebelumnya saya selalu berpikir bahwa saya adalah wanita tidak berharga yang tdk bs hidup tanpanya," tutur Novita.
Kini, Novita Condro tak mau lagi berada dalam hubungan yang justru menggerus hatinya. Ia pun terang-terang membuka perangai Kapten Vincent. Ia menyebut suaminya berlaku keras dan arogan.
"Saya sebenarnya ingin menyimpan rapat-rapat masalah keluarga ini, tetapi karena ramainya komentar dan asumsi netizen, saya rasa tidak sebaiknya saya tinggal diam. Di bulan Kartini ini saya berharap sebagai seorang wanita, istri, ibu sebagai seorang istri dan kalian semua wanita bisa dihargai," kata Novita.
Pada kesempatan itu, dia pun berbicara mengenai kekerasan verbal yang dialaminya selama menjalani rumah tangga bersama Kapten Vincent.
Kekerasan verbal itu mungkin sering diremehkan ya sama banyak orang, tetapi sebenarnya itu berdampak yang cukup besar juga loh, apalagi kalau dalam jangka panjang. Jadi buat yang bilang, 'Halah cuma dibentak-bentak tok mbek pasangan wes mewek, kalau dipukul itu baru' menurut aku sih agak kurang bijak ya," kata Novita.
"Dalam jangka pendek, efekya dapat mengarah ke nggak bisa konsen, moody, pegal-pegal, mimpi buruk, degdeggan, dan rasa sakit seperti contohnya jadi sering sakit kepala. Dalam jangka panjang, efeknya bisa mengarah ke ansietas (gangguan cemas), nyeri berkepanjangan, rasa bersalah, insomnia, dan penarikan diri dari aktivitas sosial," jelasnya.
(srs/doc)